Italia

qwesy qwesy - CC BY 3.0 Didier Descouens - CC BY-SA 4.0 qwesy qwesy - CC BY 3.0 Commonists - CC BY-SA 4.0 Gary Ullah from UK - CC BY 2.0 Giulia Lavagnoli - CC BY-SA 4.0 Vid Pogacnik - CC BY-SA 4.0 Bgabel - CC BY-SA 3.0 This Photo was taken by Andrea Bertozzi. Feel free to use my photos, but please mention me as th - CC BY-SA 4.0 Gabriele Gorla - CC BY-SA 2.5 Jean-Pierre Dalbéra from Paris, France - CC BY 2.0 Diana Ringo - CC BY-SA 4.0 Enzo Rippa - CC BY-SA 4.0 Commonists - CC BY-SA 4.0 D.benedetti - Public domain Enzo Rippa - CC BY-SA 4.0 cattan2011 - CC BY 2.0 Paolo Santarsiero - CC BY-SA 4.0 Starlight - Public domain D.benedetti - Public domain Blackfalcon - CC BY-SA 3.0 Threecharlie - CC BY-SA 3.0 Livioandronico2013 - CC BY-SA 4.0 Maurizio Moro5153 - CC BY-SA 4.0 This Photo was taken by Wolfgang Moroder. Feel free to use my photos, but please mention me as - CC BY-SA 4.0 Enrico from Rome, Italy - CC BY 2.0 Sidvics - CC BY-SA 3.0 rachel_thecat - CC BY-SA 2.0 Didier Descouens - CC BY-SA 4.0 Livioandronico2013 - CC BY-SA 4.0 Livioandronico2013 - CC BY-SA 4.0 Il sottoscritto - Public domain Regione Emilia-Romagna - CC BY 4.0 Michelangelo - Public domain Giulia Lavagnoli - CC BY-SA 4.0 Livioandronico2013 - CC BY-SA 4.0 MaR Positano - CC BY-SA 4.0 Czechoriche - CC BY-SA 4.0 qwesy qwesy - CC BY 3.0 Enzo Rippa - CC BY-SA 4.0 MirkoTN - CC BY-SA 4.0 Benjamín Núñez González - CC BY-SA 4.0 D.benedetti - Public domain This Photo was taken by Wolfgang Moroder. Feel free to use my photos, but please mention me as - CC BY-SA 3.0 Didier Descouens - CC BY-SA 4.0 Wknight94 - CC BY-SA 3.0 Didier Descouens - CC BY-SA 4.0 David Sivyer from United Kingdom - CC BY-SA 2.0 Arne Müseler - CC BY-SA 3.0 de IlirikIlirik - CC0 Kiban - CC BY-SA 3.0 Niccolò Rigacci - CC BY-SA 3.0 Stefano Suozzo - CC BY-SA 3.0 Mdntb - CC BY-SA 4.0 No images

Context of Italia

Italia ( Italia ), resminya Republik Italia (bahasa Italia: Repubblica Italiana), adalah sebuah negara kesatuan republik parlementer di Eropa Terletak di jantung Laut Mediterania. Italia berbatasan dengan Prancis, Swiss, Austria, Slovenia, San Marino dan Vatikan. Italia mencakup area seluas 301.338 km² (116.347 mi²), dan dipengaruhi oleh iklim sedang dan iklim mediterania. Dilihat dari bentuknya, peta Italia berbentuk seperti sepatu bot atau di Italia sering disebut lo Stivale. Dengan jumlah penduduk mencapai 61 juta jiwa, Italia merupakan negara anggota Uni Eropa ketiga yang paling banyak penduduknya setelah Jerman dan Prancis.

Sejak Era Klasik, Italia sudah dihuni oleh berbagai bangsa dan peradaban. Seperti Bangsa Fenisia, Kartago, dan orang-orang Yunani kuno yang mendirikan permukiman di selatan Italia, bangsa Etruskan dan Kelt mendiami tengah dan utara Italia, serta suku Italia ...Selengkapnya

Italia ( Italia ), resminya Republik Italia (bahasa Italia: Repubblica Italiana), adalah sebuah negara kesatuan republik parlementer di Eropa Terletak di jantung Laut Mediterania. Italia berbatasan dengan Prancis, Swiss, Austria, Slovenia, San Marino dan Vatikan. Italia mencakup area seluas 301.338 km² (116.347 mi²), dan dipengaruhi oleh iklim sedang dan iklim mediterania. Dilihat dari bentuknya, peta Italia berbentuk seperti sepatu bot atau di Italia sering disebut lo Stivale. Dengan jumlah penduduk mencapai 61 juta jiwa, Italia merupakan negara anggota Uni Eropa ketiga yang paling banyak penduduknya setelah Jerman dan Prancis.

Sejak Era Klasik, Italia sudah dihuni oleh berbagai bangsa dan peradaban. Seperti Bangsa Fenisia, Kartago, dan orang-orang Yunani kuno yang mendirikan permukiman di selatan Italia, bangsa Etruskan dan Kelt mendiami tengah dan utara Italia, serta suku Italia Kuno dan bangsa Italic yang tersebar di seluruh Semenanjung Italia dan Insular Italia (Sardinia dan Sisilia). Suku Italic atau yang dikenal sebagai Orang Latin membentuk Kerajaan Romawi yang pada akhirnya kerajaan tersebut menjadi sebuah republik yang berhasil menaklukkan dan mengasimilasi peradaban terdekat lainnya. Roma akhirnya muncul sebagai kekuatan dominan di cekungan mediterania, berhasil menaklukkan sebagian besar dunia kuno dan menjadi pusat kebudayaan, politik dan keagamaan terkemuka di peradaban Barat. Peninggalan Kekaisaran Romawi tersebar luas dan dapat dilihat dalam saluran distribusi global hukum sipil, pemerintahan republik, Kekristenan dan tulisan Latin.

Selama Abad Pertengahan, Italia mengalami keruntuhan sosiopolitik di tengah invasi barbar yang merugikan, namun pada abad ke-11 banyak negara-kota dan republik maritim Italia yang bangkit untuk mencapai kemakmuran melalui pelayaran, perdagangan, dan perbankan, meletakkan dasar bagi kapistalisme modern. Statelets merdeka, yang bertindak sebagai pusat perdagangan utama Eropa dengan Asia dan Timur Dekat, menikmati tingkat demokrasi dan kekayaan yang lebih besar dibandingkan dengan monarki feodal yang berkonsolidasi di seluruh Eropa pada saat itu. Sebagian besar Italia Tengah tetap berada di bawah kendali Negara Gereja yang bersifat teokratis, sementara Italia Selatan feodal sampai abad ke-19, sebagai hasil suksesi penaklukan Bizantium, Arab, Norman, Spanyol, dan Bourbon di wilayah ini.

Renaisans dimulai dari Italia dan menyebar ke seluruh Eropa, dengan membawa minat baru pada humanisme, sains, eksplorasi dan seni. Pada saat ini budaya Italia berkembang, dan menghasilkan cendekiawan, seniman dan polimatik terkenal seperti Leonardo da Vinci, Galileo, Michelangelo, dan Machiavelli. Juga penjelajah terkenal Italia seperti Marco Polo, Christopher Columbus, Amerigo Vespucci dan Giovanni da Verrazzano yang menemukan rute baru ke Timur Jauh dan Dunia Baru, yang membantu Zaman Penjelajahan Eropa. Namun demikian, kekuatan komersial dan politik Italia berkurang dengan dibukanya rute perdagangan Atlantik dan rute menuju Samudra Hindia melalui Tanjung Harapan yang melintasi Laut Tengah. Dan lagi, negara-negara kota Italia terus terlibat dalam peperangan berdarah, yang berpuncak pada Perang Italia pada abad ke-15 dan 16, yang akhirnya membuat mereka kelelahan, tanpa ada yang muncul sebagai kekuatan dominan. Penguasa yang melemah segera menjadi korban penaklukan kekuatan Eropa seperti Prancis, Spanyol dan Austria.

Pada pertengahan abad ke-19, muncul sebuah gerakan untuk mendukung nasionalisme dan kemerdekaan Italia dari kontrol asing. Gerakan ini menyebabkan pergolakan politik revolusioner yang disebut Risorgimento untuk menyatukan negara-negara di Italia. Setelah berbagai usaha yang dilakukan gagal, akhirnya Perang Kemerdekaan Italia dan Ekspedisi Seribu berhasil menyatukan negara-negara di Italia pada tahun 1861, dan sekarang menjadi sebuah kekuatan besar setelah berabad-abad didominasi kekuasaan asing. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Kerajaan Baru Italia dengan cepat melakukan industrialisasi, terutama di utara, dan kolonial kerajaan, sementara di selatan sebagian besar masih miskin dan dikecualikan dari industrialisasi, dan memicu diaspora besar dan berpengaruh. Meskipun menjadi salah satu pemeran utama dalam Perang Dunia I, Italia mengalami masa krisis ekonomi dan kekacauan sosial, yang mengarah pada munculnya kediktatoran fasis pada tahun 1922. Partisipasi selanjutnya dalam Perang Dunia II di pihak Axis berakhir dengan kekalahan militer, penghancuran ekonomi, dan perang sipil Italia. Setelah pembebasan dan bangkitnya perlawanan, Italia menghapuskan monarki dan mengembalikan demokrasi, menikmati ledakan ekonomi yang berkepanjangan, terbebas dari kekacauan sosiopolitik (seperti, Anni di Piombo, Mani pulite, Perang Mafia Kedua, Percobaan Maxi dan pembunuhan para pejabat anti-mafia) dan menjadi negara maju utama.

Saat ini, Italia memiliki ekonomi terbesar ketiga di Zona Euro dan kedelapan terbesar di dunia. Memiliki tingkat perkembangan manusia yang sangat tinggi dan berada di peringkat keenam dunia untuk harapan hidup. Negara ini berperan penting dalam urusan ekonomi, militer, budaya dan diplomatik regional maupun global, dan merupakan kekuatan regional dan kekuatan besar. Italia adalah pendiri dan anggota terkemuka Uni Eropa dan anggota berbagai lembaga internasional seperti PBB, NATO, OECD, OSCE, WTO, G7/G8, G20, Uni untuk Mediterania, Majelis Eropa, Uniting for Consensus, dan banyak lagi. Sebagai cerminan akan kekayaan budayanya, Italia adalah rumah bagi 51 Situs Warisan Dunia, merupakan yang paling banyak, dan merupakan negara yang paling banyak dikunjungi kelima di dunia.

More about Italia

Basic information
  • Currency Euro
  • Native name Italia
  • Calling code +39
  • Internet domain .it
  • Mains voltage 230V/50Hz
  • Democracy index 7.74
Population, Area & Driving side
  • Population 58850717
  • Area 302068
  • Driving side right
Riwayat
  • Prasejarah dan zaman kuno
     
    Colosseum di Roma, dibangun pada kira-kira 70–80 Masehi, dipandang sebagai salah satu karya terbesar arsitektur dan rekayasa Romawi.

    Hasil penggalian di seluruh Italia telah berhasil mengungkapkan kehadiran Neanderthal yang telah ada sejak zaman Paleolitikum, kira-kira 200.000 tahun yang lalu,[1] Manusia modern hadir pada kira-kira 40.000 tahun yang lalu....Selengkapnya

    Prasejarah dan zaman kuno
     
    Colosseum di Roma, dibangun pada kira-kira 70–80 Masehi, dipandang sebagai salah satu karya terbesar arsitektur dan rekayasa Romawi.

    Hasil penggalian di seluruh Italia telah berhasil mengungkapkan kehadiran Neanderthal yang telah ada sejak zaman Paleolitikum, kira-kira 200.000 tahun yang lalu,[1] Manusia modern hadir pada kira-kira 40.000 tahun yang lalu. Masyarakat kuno Italia pra-Romawi – seperti orang Umbria, orang Latin (asal tumbuh-kembangnya orang Romawi), orang Volski, orang Samnium, orang Kelt, dan orang Liguria yang mendiami Italia bagian utara, dan banyak lagi yang lainnya – merupakan orang Indo-Eropa; masyarakat historis utama yang tidak termasuk Indo-Eropa adalah orang Etruskan, orang Elimi, orang Sikani di Sisilia dan orang prasejarah Sardinia.

    Antara abad ke-17 dan ke-11 SM orang Yunani Mykenai menjalin hubungan dengan Italia[2][3][4][5][6][7][8] dan pada abad ke-8 dan ke-7 SM koloni-koloni Yunani didirikan di sepanjang pesisir Sisilia dan bagian selatan Semenanjung Italia menjadi dikenal sebagai Yunani Besar. Juga orang Funisia mendirikan koloni-koloni di pesisir Sardinia dan Sisilia.

    Romawi Kuno pada mulanya merupakan komunitas kecil pertanian yang ditemukan pada kira-kira abad ke-8 SM, yang berkembang selama berabad-abad menjadi kekaisaran yang megah yang meliputi seluruh kawasan Laut Tengah, di mana kebudayaan Yunani Kuno dan Romawi Kuno melebur menjadi satu peradaban. Peradaban ini cukup berpengaruh dan peninggalannya dapat dirasakan di seluruh dunia. Romawi Kuno sangat berpengaruh bagi, dan meninggalkan jejak-jejaknya dalam pemerintahan, hukum, politik, administrasi, kota, rekayasa, filsafat, arsitektur, dan seni modern, menjadi fondasi bagi peradaban Barat. Keruntuhan yang berlangsung perlahan sejak akhir abad ke-2 Masehi, kekaisaran ini pada akhirnya pecah menjadi dua bagian pada tahun 395 Masehi: Kekaisaran Romawi Barat dan Kekaisaran Romawi Timur. Bagian barat – di bawah tekanan bangsa Franka, Vandal, Hun, Goth, dan bangsa-bangsa lain dari Eropa Timur – akhirnya pecah pada tahun 476 Masehi, ketika kaisar terakhir Romawi Barat digulingkan oleh pemimpin bangsa Barbar, Odoaker.

    Abad Pertengahan
     
    Naval Jack Italia, menampilkan lambang empat republik maritim terbesar. Searah putaran jarum jam dari kiri atas: Republik Venesia, Republik Genoa, Republik Pisa, dan Republik Amalfi.

    Setelah runtuhnya Roma, Italia ditaklukkan oleh suku Jermanik (Ostrogoth), tetapi pada abad ke-6 Kaisar Romawi Timur/Bizantium (Yustinianus) menaklukkannya. Serbuan suku Jermanik lainnya (yakni orang Langobardi) pada akhir abad yang sama mempersempit keujudan Bizantium menjadi hanya satu jalur daratan Ravenna dan Roma, ditambah daratan-daratan lainnya di selatan Italia, menghancurkan kesatuan semenanjung Italia sampai tahun 1870.

    Para penguasa Langobardi di utara dan tengah Italia diserap ke dalam Kerajaan Franka oleh Charlemagne pada akhir abad ke-8. Raja-raja Franka juga membantu pembentukan Negara Gereja di Italia tengah, terbentang dari Roma sampai Ravenna, meskipun selama sebagian besar Abad Pertengahan Kepausan secara efektif hanya mengendalikan Latium. Keberadaan negara teokratis ini terentang selama berabad-abad penyatuan semenanjung. Sampai abad ke-13, politik Italia didominasi oleh hubungan antara para Kaisar Romawi Suci Jerman dan para paus dengan sebagian besar kota-kota di Italia berpihak kepada yang terdahulu (Ghibellini) atau kepada (Guelfi) demi kenyamanan sesaat.

    Pada masa kekosongan kekuasaan ini Italia menyaksikan munculnya lembaga yang tak-lazim, komune abad pertengahan. Dalam kondisi-kondisi anarkis yang sering kali berlaku di berbagai negara-kota di Italia pada abad pertengahan, masyarakat menata mereka sendiri untuk merestorasi ketertiban dan melucuti para elite yang saling bermusuhan. Pada abad ke-12, sebuah liga komune, Liga Langobardi menaklukkan kaisar Jerman, Frederick Barbarossa, dan menjadi titik awal bagi proses pemberian kemerdekaan yang efektif bagi sebagian besar kota di Italia bagian utara dan tengah. Meskipun adanya kehancuran yang disebabkan oleh berbagai peperangan, Italia masih terpelihara, khususnya di bagian utara, dan tengah, suatu peradaban perkotaan yang lebih maju.

    Pada periode yang sama, Italia menyaksikan munculnya beberapa republik maritim, yang paling terkenal adalah Republik Venesia, Republik Genoa, Republik Pisa dan Republik Amalfi. Terlibat dalam beberapa Perang Salib, mereka mengambil keuntungan dalam hal peluang dagang, dan politik. Venesia, dan Genoa segera setelah itu menjadi gerbang utama Eropa untuk berdagang dengan Dunia Timur, mendirikan koloni-koloni hingga sejauh Laut Hitam, dan sering kali mengontrol sebagian besar perdagangan dengan Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) dan Dunia Islam Timur Tengah. Daerah Savoy memperluas wilayahnya sampai semenanjung pada Abad Pertengahan Akhir, sementara Firenze berkembang menjadi sebuah negara-kota perdagangan dan keuangan yang sangat terorganisasi, dan menjadi ibu kota Eropa untuk komoditas sutera, wol, perbankan, dan perhiasan.

    Di selatan, Sisilia Bizantium menjadi emirat Islam pada abad ke-9, yang berkembang sampai orang Norman-Italia menaklukkannya pada akhir abad ke-11 beserta sebagian besar negara Langobardi dan Bizantium di Italia bagian selatan. Melalui serangkaian peristiwa yang kompleks, Italia bagian selatan berkembang sebagai sebuah kerajaan yang bersatu, pertama di bawah Wangsa Hohenstaufen, kemudian di bawah Wangsa Kapetia Anjou dan dari abad ke-15, Wangsa Aragon (meskipun Sisilia adalah sebuah kerajaan orang Aragon yang terpisah sejak akhir abad ke-13 sampai abad ke-15). Di Sardinia, bekas provinsi-provinsi Bizantium menjadi negara-negara merdeka yang dikenali sebagai giudicati (wilayah para hakim), meskipun sebagian besar pulau ini berada di bawah kendali orang Genoa dan orang Pisa hingga orang Aragon menaklukkannya pada abad ke-15.

    Modern dini
     
    Orang Vitruvia karya Leonardo da Vinci, menggambarkan proporsi ideal manusia seperti yang dijelaskan oleh arsitek Romawi Vitruvius, merupakan karya agung klasik dari zaman Renaisans.

    Kematian Hitam yang bersifat pandemik pada tahun 1348 meninggalkan jejaknya di Italia dengan membunuh sepertiga populasi.[9][10] Meski demikian, kepulihan dari bencana Kematian Hitam justru memicu kebangkitan kota-kota, perdagangan, dan ekonomi yang begitu hebatnya merangsang tahapan-tahapan Humanisme dan Renaisans, pergerakan kebudayaan yang kedua-duanya lahir di semenanjung ini, dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa.

    Pada abad ke-14 dan ke-15, Italia bagian tengah dan hulu-selatan terbagi ke dalam sejumlah negara kota yang saling berperang, sementara daerah-daerah lain di semenanjung ini dikuasai oleh Napoli dan Negara Gereja yang lebih besar. Yang terkuat di antara negara-negara kota ini mencaplok wilayah-wilayah di sekitarnya yang melahirkan signoria, yakni negara-negara regional yang dipimpin oleh keluarga-keluarga saudagar yang mendirikan wangsa-wangsa lokal. Didominasi oleh para oligarki saudagar, mereka menikmati kemajuan seni, akademi yang terpelihara, dan kebebasan relatif. Peperangan antar-negara di kawasan ini adalah hal biasa, serbuan dari luar Italia mengurung ke serangan-serangan sporadis para Kaisar Romawi Suci. Perang-perang ini utamanya diperjuangkan oleh para tentara saudagar yang disebut sebagai Condottiere, kumpulan serdadu dari seluruh Eropa, tetapi khususnya Jerman dan Swiss yang dipimpin oleh para kapten Italia.[11]

    Puluhan tahun lamanya peperangan telah mengantarkan Republik Firenze, Kadipaten Milan, dan Republik Venesia tumbuh sebagai para pemain dominan yang menyetujui Perjanjian Lodi pada tahun 1454, yang menyaksikan ketenangan relatif hadir di kawasan ini untuk kali pertama selama berabad-abad. Perdamaian ini berjalan selama empat puluh tahun ke depan dan hegemoni Venesia yang tak terbantahkan atas lautan juga telah membawa perdamaian yang belum pernah terjadi sebelumnya selama abad ke-15. Renaisans Italia mencapai puncaknya pada pertengahan abad ke-16 ketika serbuan-serbuan asing telah menjerumuskan kawasan ini ke dalam pergolakan Peperangan Italia. Bagaimanapun, gagasan, dan ideal Renaisans tetap bertahan, dan bahkan terus menyebar ke wilayah Eropa lainnya, mengilhami Renaisans Utara dan Renaisans Inggris. Sementara itu, Penjelajahan Kristoforus Kolombus, penemuan rute-rute baru menuju Asia oleh orang Portugis, dan bangkitnya Kesultanan Utsmaniyah—semua faktor yang mengikis dominansi Italia tradisional dalam perdagangan dengan Dunia Timur – mulai memundurkan ekonomi semenanjung.

     
    Kemenangan Napoleon dalam Pertempuran Marengo menempatkan Italia menjadi di bawah kendali Prancis dan telah meretas jalan baginya untuk menjadi kaisar.

    Setelah Peperangan Italia (1494-1559), Italia menyaksikan sebuah periode perdamaian yang relatif panjang, pertama di bawah Spanyol Habsburg (1559-1713), dan kemudian di bawah Habsburg Austria (1713-1796). Wabah berulang-kali kembali menghantui Italia pada abad ke-14 sampai ke-17. Pada paro pertama abad ke-17, sebuah wabah didaku telah merenggut 1,7 juta korban, atau kira-kira 14% populasi Italia.[12] Ketika Spanyol mengalami kemunduran pada abad ke-17, hal yang sama terjadi pula pada wilayah jajahannya di Italia, yakni Napoli, Sisilia, Sardinia, dan Milan. Italia Selatan mengalami kejatuhan, kemandekan dan putus hubungan dengan peristiwa-peristiwa penting di Eropa.[13] Kendati demikian, Italia tetap memberikan sumbangsihnya bagi kebudayaan Eropa, dengan melahirkan Gaya Barok.

    Pada abad ke-18, sebagai dampak dari Perang Suksesi Spanyol, Austria menggantikan Spanyol sebagai kuasa asing yang dominan, sementara Wangsa Savoy tumbuh sebagai kuasa utama regional yang meluas hingga ke Piemonte dan Sardinia. Pada abad ini, gagasan tentang Pencerahan memengaruhi para penguasa Italia, meretas jalan menuju reformasi yang memulakan pemulihan ekonomi di Tuskani dan Italia utara.

    Pada masa Peperangan era Napoleon, bagian utara, dan tengah negara ini diduduki, dan kemudian sebagiannya dicaplok ke dalam Kekaisaran, dan sebagiannya lagi disusun sebagai sebuah Kerajaan Italia yang baru—sebenarnya sebagai negara boneka dari Kekaisaran Prancis—[14] sementara paro selatan semenanjung diurus oleh Joachim Murat, saudara ipar Napoleon, yang ditabalkan sebagai Raja Napoli. Pada tahun 1814 Kongres Wina merestorasi situasi pada penghujung abad ke-18, tetapi ideal-ideal Revolusi Prancis tidak dapat dihapus.

    Penyatuan Italia dan Italia Liberal
     
    "Jabat tangan Teano" yang legendaris antara Giuseppe Garibaldi dan Viktor Imanuel II: pada tanggal 26 Oktober 1860, Jenderal Garibaldi mengorbankan harapan-harapan kaum republikan demi kesatuan Italia dalam sebuah monarki.

    Pendirian Kerajaan Italia merupakan hasil dari upaya-upaya yang dilakukan para nasionalis Italia dan pengikut kerajaan yang setia kepada Wangsa Savoy untuk mendirikan sebuah negara persatuan yang mencakupi semua wilayah di Semenanjung Italia. Dalam konteks revolusi liberal 1848 yang menyapu seluruh Eropa, sebuah perang yang gagal dideklarasikan oleh Austria. Kerajaan Sardinia lagi-lagi menyerang Kekaisaran Austria dalam Perang Kemerdekaan Italia Kedua pada tahun 1859, dengan bantuan dari Prancis, yang berdampak pada dibebaskannya Langobardi.

    Pada tahun 1860–1861, Giuseppe Garibaldi memimpin kendali menuju penyatuan di Napoli dan Sisilia,[15] membolehkan pemerintah Sardinia yang dipimpin oleh Camillo Benso mendeklarasikan sebuah kerajaan Italia yang bersatu pada tanggal 17 Maret 1861. Pada tahun 1866, Viktor Imanuel II bersekutu dengan Prusia pada Perang Austria-Prusia, berperang dalam Perang Kemerdekaan Italia Ketiga yang membolehkan Italia mencaplok Venesia. Akhirnya, ketika Prancis yang sedang dalam Perang Prancis-Prusia pada 1870 mengabaikan garnisunnya di Roma, Wangsa Savoy sigap mengisi kekosongan keuasaan dengan mengambil-alih Negara Gereja.

    Statuta Albertino Sardinia tahun 1848, diberlakukan meluas ke seluruh Kerajaan Italia pada tahun 1861, menyediakan kebebasan asasi, tetapi undang-undang elektoral mengecualikan golongan-golongan tak-berpunya dan tak-terdidik dari pemilihan umum. Pemerintah kerajaan baru mengambil tempat dalam suatu kerangka monarki konstitusional parlementer yang didominasi oleh kaum liberal. Pada tahun 1913, ketentuan usia hak pilih bagi laki-laki diterima. Ketika Italia Utara terindustrialisasi dengan cepat, wilayah Italia Selatan, dan perdesaan Utara masih belum terbangun, dan mengalami kelebihan penduduk, keadaan ini memaksa jutaan orang berhijrah, sementara Partai Sosialis Italia semakin menguat, menantang kemapanan kaum konservatif dan liberal-tradisional.

    Sejak dua dasawarsa terakhir pada abad ke-19, Italia berkembang menjadi kuasa kolonial dengan memaksa Somalia, Eritrea, dan kemudian Libya dan Dodecanese untuk berada di bawah kekuasaannya.[16] Pada Perang Dunia I, Italia awalnya tak-memihak, tetapi pada tahun 1915 Italia menandatangani perjanjian rahasia, yaitu Traktat London, memasuki Entente Tiga dengan ketentuan akan menerima Trento, Trieste, Istria, dan Dalmasia dari Austria-Hongaria—juga beberapa bagian Kesultanan Utsmaniyah. Pada Perang Dunia I, lebih dari 650.000 serdadu Italia gugur[17] dan ekonomi mengalami keruntuhan. Di bawah beberapa perjanjian damai, yakni Traktat Saint-Germain-en-Laye (1919), Traktat Rapallo (1920), dan Traktat Roma (1924), Italia memperoleh sebagian besar wilayah terjanji, termasuk pelabuhan Hongaria Fiume, tetapi tidak Dalmasia (kecuali Zara), membolehkan para nasionalis mendefinisikan kejayaan ini sebagai "kejayaan terpotong".

    Rezim fasis

    Pergolakan setelah kehancuran akibat Perang Dunia I, diilhami oleh Revolusi Rusia, mengarah pada huru-hara dan kekacauan. Khawatir akan meletusnya revolusi sosialis, kaum liberal yang mapan mulai menyokong Partai Fasis Nasional yang dipimpin oleh Benito Mussolini. Pada bulan Oktober 1922 fasis mengupayakan sebuah kudeta ("Mars di Roma"), didukung oleh Raja Viktor Imanuel III. Beberapa tahun kemudian, Mussolini melarang semua partai politik dan mengekang kebebasan perseorangan, dengan kata lain dia memberlakukan kediktatoran.

    Pada tahun 1935, Mussolini menyerang Ethiopia, yang menghasilkan pengucilan internasional, dan menyebabkan ditariknya keanggotaan Italia dari Liga Bangsa-Bangsa. Sebagai konsekuensinya, Italia bersekutu dengan NAZI Jerman, dan Kekaisaran Jepang, dan sangat mendukung Franco dalam Perang Saudara Spanyol. Pada tahun 1939, Italia menduduki Albania, sebuah protektorat de facto selama beberapa dasawarsa dan ikut serta dalam Perang Dunia II pada bulan Juni 1940 di pihak Blok Poros. Seperti Blitzkrieg, tindakan Hitler di Polandia, dan Prancis, Mussolini menginginkan kejayaan sesegera mungkin dalam menyerang Yunani pada bulan Oktober 1940, tetapi dipaksa untuk menerima kebuntuan yang memalukan setelah beberapa bulan lamanya. Pada saat yang sama, setelah menaklukkan Somaliland Britania dan sebagian Mesir, bangsa Italia melihat serangan balik Sekutu yang menyebabkan hilangnya kepemilikan mereka di Afrika.

    Italia kemudian diserang oleh Sekutu pada bulan Juli 1943, yang berdampak pada limbungnya rezim Fasis dan jatuhnya Mussolini. Pada bulan September 1943, Italia menyerah. Negara ini masih menjadi medan perang bagi beberapa pertempuran berikutnya, karena Sekutu bergerak maju dari selatan ketika utara merupakan basis bagi fasis Italia, dan tentara NAZI Jerman, juga diperangi oleh gerakan resistensi Italia. Permusuhan berakhir pada tanggal 2 Mei 1945. Hampir setengah juga orang Italia (termasuk masyarakat sipil) tewas karena konflik[18] dan ekonomi Italia hancur lebur; pendapatan per kapita pada tahun 1944 adalah yang terendah sejak permulaan abad ke-20.[19]

    Republik Italia

    Italia menjadi republik setelah suksesnya referendum konstitusi[20] yang diselenggarakan pada tanggal 2 Juni 1946, suatu hari yang kelak dirayakan sebagai Hari Republik. Hari itu juga menjadi kali pertama perempuan Italia diizinkan untuk menyalurkan suaranya.[21] Putera dari Viktor Imanuel III, yakni Umberto II, dipaksa untuk turun takhta dan dibuang. Konstitusi Republik disahkan pada tanggal 1 Januari 1948. Di bawah Perjanjian Perdamaian Paris 1947, sebagian besar Venezia Giulia terlepas ke genggaman Yugoslavia, dan setelah itu, Wilayah Bebas Trieste dibagi kepada kedua-dua negara.

    Kekhawatiran para pemilik suara di Italia akan kemungkinan pengambilalihan kekuasaan oleh Komunis terbukti penting bagi hasil elektoral hak pilih universal pertama pada tanggal 18 April 1948, ketika Demokrat Kristen, di bawah kepemimpinan Alcide De Gasperi, meraih kemenangan limpasan. Sebagai akibatnya, pada tahun 1949 Italia menjadi anggota NATO. Rencana Marshall membantu memulihkan ekonomi Italia, yang sampai akhir dasawarsa 1960-an, menikmati periode pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, yang biasa disebut "Keajaiban Ekonomi". Pada tahun 1957, Italia merupakan anggota pendiri Komunitas Eropa (EEC), cikal bakal Uni Eropa (EU) pada tahun 1993.

     
    Pada tahun 1957 Italia adalah salah satu dari enam anggota pendiri Komunitas Eropa. Negara ini menandatangani Perjanjian Lisboa pada tahun 2007.

    Sejak akhir 1960-an sampai awal 1980-an, negara ini mengalami Periode Timah Panas, suatu periode yang dicirikan oleh krisis ekonomi (khususnya setelah krisis minyak 1973), konflik sosial yang meluas dan pembantaian teroris yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstremis oposisi dengan dugaan adanya keterlibatan intelijen Amerika Serikat.[22][23][24] Periode Timah Panas memuncak dalam pembunuhan pemimpin Demokrat Kristen, Aldo Moro, pada tahun 1978, dan dalam pembantaian di stasiun kereta api Bologna pada tahun 1980, di mana 85 orang tewas; peristiwa ini sangat memengaruhi seluruh Italia.

    Pada dasawarsa 1980-an, untuk kali pertama sejak tahun 1945, dua pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri yang bukan berasal dari Demokrat Kristen: yang pertama liberal (Giovanni Spadolini), dan yang kedua sosialis (Bettino Craxi); tetapi Demokrat Kristen masih menjadi partai utama pemerintah. Pada masa pemerintahan Craxi, ekonomi terpulihkan, dan Italia menjadi bangsa industri terbesar kelima di dunia, mampu memasuki kelompok G7. Meskipun demikian, akibat dari kebijakannya, utang nasional Italia membengkak pada zaman Craxi, melampaui 100% dari PDB.

    Pada awal dasawarsa 1990-an, Italia menghadapi tantangan yang signifikan, ketika pemilik suara - yang dikecewakan oleh kelumpuhan politik, utang publik besar-besaran, dan sistem korupsi yang meluas (dikenal sebagai Tangentopoli), yang terungkap oleh penyelidikan 'Tangan Bersih' – menuntut reformasi radikal. Skandal-skandal melibatkan semua partai besar, khususnya mereka yang ada dalam koalisi pemerintah: Demokrat Kristen, yang berkuasa selama hampir 50 tahun, menjalani beberapa krisis, dan bahkan sebenarnya bubar, terpecah menjadi beberapa faksi. Komunis menyusun ulang kekuatannya sebagai kekuatan Demokrasi Sosial. Pada dasawarsa 1990-an dan 2000-an, koalisi kanan-tengah (didominasi oleh raja media Silvio Berlusconi) dan kiri-tengah secara bergantian memerintah negara ini, yang memasuki periode kemandekan ekonomi yang berkepanjangan.

    ^ Kluwer Academic/Plenum Publishers 2001, ch. 2. ISBN 0-306-46463-2. ^ [1] Diarsipkan 2009-08-22 di Wayback Machine.Mykenai dan Italia: bukti keramik arkeometris dan arkeologis, Universitas Glasgow, Departemen Arkeologi ^ Emilio Peruzzi, Orang Mykenai pada zaman Latium awal, (Incunabula Graeca 75), Edizioni dell'Ateneo & Bizzarri, Roma, 1980 ^ Lord William Taylour, Tembikar Mykenai di Italia dan Sekitarnya (Cambridge 1958) ^ Gert Jan van Wijngaarden, Penggunaan dan Penghargaan Tembikar Mykenai di Levante, Siprus, dan Italia (1600–1200 SM): Keberartian Konteks, Kajian Arkeologi Amsterdam, Amsterdam University Press, 2001 ^ Andrea Vianello, Produk Italik dan Zaman Perunggu Akhir Mykenai di Mediterania Barat: Analisis Sosial dan Ekonomi, (British Archaeological Reports International Series), British Archaeological Reports ^ Miriam S. Balmuth, Robert J. Rowland, Kajian tentang Arkeologi Sardinia, University of Michigan Press, 1984 ^ Bryan Feuer, Peradaban Mykenai: Sebuah Kepustakaan Beranotasi 2002, McFarland & Company; Sub-edisi Revisi (2 Maret 2004) ^ Stéphane Barry dan Norbert Gualde, "Wabah Terbesar Sepanjang Masa" (La plus grande épidémie de l'histoire), dalam L'Histoire n° 310, Juni 2006, hal. 45–46 ^ "Wabah Diarsipkan 2009-08-31 di Wayback Machine.". Universitas Brown. ^ Jensen 1992, hal. 64. ^ Karl Julius Beloch, Bevölkerungsgeschichte Italiens, jilid 3, hal. 359–360. ^ Thomas James Dandelet, John A. Marino (2007). Spain in Italy: politics, society, and religion 1500–1700. Leiden: Koninklijke Brill. ISBN 978-90-04-15429-2.  ^ Napoleon Bonaparte, "Ekonomi Kekaisaran di Italia: Perintah dari Napoleon ke Eugène, Raja-bawahan Italia," Menggali Masa Silam Eropa: Teks dan Gambar, Edisi Kedua, editor Timothy E. Gregory (Mason: Thomson, 2007), 65–66. ^ Mack Smith, Denis (1997). Italia Modern; Sebuah Sejarah Politik. Ann Arbor: The University of Michigan Press. ISBN 0-472-10895-6 ^ (Bosworth (2005), hal. 49.) ^ Mortara, G (1925). La Salute pubblica in Italia durante e dopo la Guerra. New Haven: Yale University Press.  ^ "Italy – Britannica Online Encyclopedia". Britannica.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-28. Diakses tanggal 2 August 2010.  ^ Adrian Lyttelton (editor), "Liberal and fascist Italy, 1900–1945", Oxford University Press, 2002. hal. 13 ^ Damage Foreshadows A-Bomb Test , 1946/06/06 (1946). Universal Newsreel. 1946. Diakses tanggal 22 February 2012.  ^ "Italia 1946: le donne al voto, dossier a cura di Mariachiara Fugazza e Silvia Cassamagnaghi" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-05-20. Diakses tanggal 30 May 2011.  ^ (Italia) "Commissione parlamentare d'inchiesta sul terrorismo in Italia e sulle cause della mancata individuazione dei responsabili delle stragi (Komisi penyelidik parlemen tentang terorisme di Italia dan kegagalan mengetahui dalang kejadian)" (PDF). 1995. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2006-08-19. Diakses tanggal 2 May 2006.  ^ (Inggris)/(Italia)/(Prancis)/(Jerman) "Secret Warfare: Operation Gladio and NATO's Stay-Behind Armies". Institut Teknologi Federal Swiss/Hubungan Internasional dan Jejaring Keamanan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-04-25. Diakses tanggal 2 May 2006.  ^ "Clarion: Philip Willan, Guardian, 24 Juni 2000, halaman 19". Cambridgeclarion.org. 24 June 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-03-29. Diakses tanggal 24 April 2010. 
    Read less

Phrasebook

Halo
Ciao
Dunia
Mondo
Halo Dunia
Ciao mondo
Terima kasih
Grazie
Selamat tinggal
Arrivederci
Ya
Tidak
No
Apa kabar?
Come stai?
Baik terimakasih
Bene grazie
Berapa harganya?
Quanto costa?
Nol
Zero
Satu
Uno

Where can you sleep near Italia ?

Booking.com
487.365 visits in total, 9.187 Points of interest, 404 Destinations, 50 visits today.