Air Terjun Nachi (那智滝, Nachi no Taki) di Nachikatsuura, Prefektur Wakayama, Jepang, adalah salah satu air terjun paling terkenal di Jepang. Dengan penurunan setinggi 133 meter (dan lebar 13 meter), ini adalah air terjun tertinggi di negara itu dengan satu tetes air yang tidak terputus; namun, air terjun tertinggi dengan beberapa tetes di Jepang adalah Air Terjun Hannoki, dengan ketinggian 497 m (musiman), dan Air Terjun Shōmyō, pada ketinggian 350 m (sepanjang tahun).

Ada dua batu di puncak air terjun yaitu kami penjaga air terjun dan kuil Shinto. Ada juga kuil Buddha di sini yang dihancurkan selama Restorasi Meiji (akhir abad ke-19). Banyak shugenja dan kekasih yang bernasib sial telah melompat dari atas air terjun dengan keyakinan bahwa mereka akan terlahir kembali di surga Kannon. Dini hari setiap pendeta Shinto membuat persembahan ke air terjun dalam sebuah ritual. Pada tahun 1918, sebuah gundukan Sutra digali di dasar air terjun dan ditemukan mengandung banyak artefak arkeologi penting, termasuk patung, cermin, perlengkapan altar, dan silinder Sutra. Ini sekarang ditampilkan di Ryuhoden ("Balai Harta Karun"), yang terletak di sebelah Pagoda Sanjūdō (pagoda 3 lantai). Gundukan Sutra ini dibuat oleh para pendeta pada masa perang untuk menyembunyikan harta mereka, tetapi juga banyak barang yang dikubur dengan cara ini sebagai akibat dari kepercayaan bahwa akhir dunia akan datang pada awal abad ke-10.

Dipercaya sebagai rumah kami bernama Hiryū Gongen yang dipuja di Kumano Nachi Taisha, ini adalah bagian dari "Situs Suci dan Rute Ziarah di Pegunungan Kii" Situs Warisan Dunia UNESCO.