故宫

( Kota Terlarang )

Kota Terlarang (Hanzi: 紫禁城; Pinyin: Zǐjìn Chéng, secara harfiah bermakna "Kota Terlarang Ungu"), juga disebut "Bekas Istana" (Gùgōng 故宫) dan "Museum Istana" (Gùgōng Bówùyùan 故宫博物院), merupakan kompleks istana kekaisaran dan kediaman Kaisar Tiongkok beserta anggota rumah tangganya selama periode Dinasti Ming dan Dinasti Qing, antara tahun 1420 sampai 1924. Tempat ini juga menjadi pusat pemerintahan Tiongkok hampir selama lima abad.

Memiliki luas sekitar 720.000 meter persegi, 980 bangunan, dan lebih dari 8.000 ruangan, Kota Terlarang disebut merupakan koleksi terbesar struktur kayu kuno di dunia oleh UNESCO dan terdaftar sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1987 sebagai "Istana Kekaisaran Dinasti Ming dan Qing". Lokasinya berada di utara dari lapangan Tiananmen dan dapat diakses dari lapangan tersebut melalui Gerbang Tiananmen.

Walaupun tidak lagi ditempati o...Selengkapnya

Kota Terlarang (Hanzi: 紫禁城; Pinyin: Zǐjìn Chéng, secara harfiah bermakna "Kota Terlarang Ungu"), juga disebut "Bekas Istana" (Gùgōng 故宫) dan "Museum Istana" (Gùgōng Bówùyùan 故宫博物院), merupakan kompleks istana kekaisaran dan kediaman Kaisar Tiongkok beserta anggota rumah tangganya selama periode Dinasti Ming dan Dinasti Qing, antara tahun 1420 sampai 1924. Tempat ini juga menjadi pusat pemerintahan Tiongkok hampir selama lima abad.

Memiliki luas sekitar 720.000 meter persegi, 980 bangunan, dan lebih dari 8.000 ruangan, Kota Terlarang disebut merupakan koleksi terbesar struktur kayu kuno di dunia oleh UNESCO dan terdaftar sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1987 sebagai "Istana Kekaisaran Dinasti Ming dan Qing". Lokasinya berada di utara dari lapangan Tiananmen dan dapat diakses dari lapangan tersebut melalui Gerbang Tiananmen.

Walaupun tidak lagi ditempati oleh kalangan bangsawan, Kota Terlarang tetap merupakan simbol dari kekuasaan Tiongkok. Gambarnya sendiri muncul pada lambang negara Republik Rakyat Tiongkok. Museum Istana sekarang ini merupakan salah satu lokasi yang paling menarik wisatawan di dunia.

 Kota Terlarang dalam lukisan Dinasti Ming

Setelah Zhu Di (Kaisar Yongle/Yung-le) dari Dinasti Ming naik takhta, dia memindahkan ibu kota dari Nanjing ke Beijing, dan mulai membangun tempat yang nantinya disebut Kota Terlarang pada tahun 1406.[1] Pembangunan ini dilakukan selama 14 tahun dengan mempekerjakan 100.000 seniman ahli dan tenaga jutaan buruh.[2] Bahan yang digunakan meliputi seluruh batang kayu berharga nánmù (Hanzi: 楠木) atau phoebe zhennan yang ditemukan di hutan barat daya Tiongkok, dan balok marmer besar dari tambang dekat Beijing. Lantai-lantai dari aula utama dilapisi dengan "batu bata emas" (Hanzi: 金磚; Pinyin: jīnzhuān), batu bata paving yang dipanggang khusus dari Suzhou.[2]

Dari tahun 1420 hingga 1644, Kota Terlarang adalah pusat kekuasaan Dinasti Ming. Pada April 1644, tempat ini diduduki oleh pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Li Zicheng, yang menyatakan dirinya sebagai kaisar dan mendirikan dinastinya sendiri, Shun (順).[3] Namun dia segera melarikan diri sebelum pasukan gabungan dari mantan jenderal Ming Wu Sangui dan pasukan Manchu menyerang, membakar bagian Kota Terlarang dalam prosesnya.[4] Pada bulan Oktober, bangsa Manchu telah mencapai kekuasaan atas Tiongkok utara, dan sebuah upacara diadakan di Kota Terlarang untuk memproklamasikan Kaisar Shunzhi/Shunchi muda dari Dinasti Qing sebagai penguasa seluruh Tiongkok.[5] Para penguasa Qing mengubah nama beberapa bangunan utama di Kota Terlarang, dari yang berkonotasi "kekuasaan" menjadi "harmoni" atau keselarasan,[6] membuat papan nama dua bahasa (Tionghoa dan Manchu)[7] dan memperkenalkan elemen syamanisme di istana.[8]

Saat Perang Candu Kedua (1856–1860), pasukan Anglo-Perancis mengambil alih Kota Terlarang dan mendudukinya sampai akhir pertempuran. Tahun 1900, Ibu Suri Cixi meninggalkan Kota Terlarang pada saat Pemberontakan Boxer, meninggalkannya di tangan pasukan aliansi lawan sampai setahun setelahnya.[9]

 Patung singa penjaga di dalam Kota Terlarang

Setelah menjadi kediaman dari 24 kaisar, 14 dari Dinasti Ming dan 10 dari Dinasti Qing, peran Kota Terlarang sebagai pusat pemerintahan Tiongkok berakhir dengan turun takhtanya Puyi (Kaisar Xuantong/Hsuan-tung) pada 1912. Sesuai perjanjian dengan pemerintah Republik Tiongkok yang baru, Puyi tetap berada di Istana Dalam, sedangkan Istana Luar diserahkan untuk penggunaan umum.[10] Puyi diusir dari Kota Terlarang setelah kudeta tahun 1924.[11]

Museum Istana dibentuk di Kota Terlarang pada 1925.[12] Tahun 1933, penyerangan Jepang atas Tiongkok memaksa evakuasi berbagai harta berharga di Kota Terlarang.[13] Sebagian koleksinya dikembalikan setelah Perang Dunia II,[14] tetapi sisanya dievakuasi ke Taiwan pada 1948 oleh Chiang Kai-shek. Koleksi yang terbilang kecil tetapi berkualitas tinggi ini tetap berada dalam ruang penyimpanan sampai tahun 1965 hingga kembali dapat dilihat publik sebagai inti dari Museum Istana Nasional di Taipei.[15]

Setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949, beberapa kerusakan terjadi pada Kota Terlarang karena negara itu tersapu oleh semangat revolusioner.[16] Namun dalam Revolusi Kebudayaan, kerusakan lebih lanjut dicegah oleh Perdana Menteri Zhou Enlai yang mengirim tentara untuk menjaga istana.[17]

Kota Terlarang dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1987 oleh UNESCO sebagai "Istana Kekaisaran Dinasti Ming dan Qing" karena peran besarnya dalam perkembangan arsitektur dan budaya Tiongkok.[18] Saat ini Kota Terlarang dikelola oleh Museum Istana, yang sedang melaksanakan proyek restorasi enam belas tahun untuk memperbaiki dan memulihkan semua bangunan di Kota Terlarang ke keadaan sebelum 1912.[19]

^ p. 18, Yu, Zhuoyun (1984). Palaces of the Forbidden City. New York: Viking. ISBN 0-670-53721-7.  ^ a b p. 15, Yang, Xiagui (2003). The Invisible Palace. Li, Shaobai (fotografi); Chen, Huang (terjemahan). Beijing: Foreign Language Press. ISBN 7-119-03432-4.  ^ p. 69, Yang (2003) ^ p. 3734, Wu, Han (1980). 朝鲜李朝实录中的中国史料 (Chinese historical material in the Annals of the Joseon Yi dynasty). Beijing: Zhonghua Book Company. CN / D829.312.  ^ Guo, Muoruo (1944-03-20). "甲申三百年祭 (Memperingati 300 tahun Jia-Sheng)". New China Daily (dalam bahasa Tionghoa).  ^ China Central Television, The Palace Museum (2005). Gugong: "II. Ridgeline of a Prosperous Age" (Dokumenter). Tiongkok: CCTV.  ^ "故宫外朝宫殿为何无满文? (Mengapa tidak ada bahasa Manchu di bangsal-bangsal Istana Luar?)". People Net (dalam bahasa Tionghoa). 16 June 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 December 2008. Diakses tanggal 2007-07-12.  ^ Zhou Suqin. "坤宁宫 (Palace of Earthly Tranquility)" (dalam bahasa Tionghoa). The Palace Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2007. Diakses tanggal 2007-07-12.  ^ China Central Television, The Palace Museum (2005). Gugong: "XI. Flight of the National Treasures" (Dokumenter). Tiongkok: CCTV.  ^ p. 137, Yang (2003) ^ Yan, Chongnian (2004). "国民—战犯—公民 (National – War criminal – Citizen)". 正说清朝十二帝 (Kisah Nyata Dua Belas Kaisar Qing)Perlu mendaftar (gratis)  (dalam bahasa Tionghoa). Beijing: Zhonghua Book Company. ISBN 7-101-04445-X.  ^ Cao Kun (2005-10-06). "故宫X档案: 开院门票 掏五毛钱可劲逛 (Forbidden City X-Files: Opening admission 50 cents)". Beijing Legal Evening (dalam bahasa Tionghoa). People Net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-01. Diakses tanggal 2007-07-25.  ^ Lihat peta rute evakuasi pada: "National Palace Museum – Tradition & Continuity". National Palace Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-20. Diakses tanggal 2007-05-01.  ^ "National Palace Museum – Tradition & Continuity". National Palace Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-20. Diakses tanggal 2007-05-01.  ^ "三大院长南京说文物 (Three museum directors talk artefacts in Nanjing)". Jiangnan Times (dalam bahasa Tionghoa). People Net. 19 October 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 December 2008. Diakses tanggal 5 July 2007.  ^ Chen, Jie (2006-02-04). "故宫曾有多种可怕改造方案 (Beberapa proposal rekonstruksi yang mengerikan telah dibuat untuk Kota Terlarang)". Yangcheng Evening News (dalam bahasa Tionghoa). Eastday. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-27. Diakses tanggal 2007-05-01.  ^ Xie, Yinming; Qu, Wanlin (2006-11-07). ""文化大革命"中谁保护了故宫 (Siapa yang melindungi Kota Terlarang pada Revolusi Kebudayaan?)". CPC Documents (dalam bahasa Tionghoa). People Net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-02. Diakses tanggal 2007-07-25.  ^ Kota Terlarang didaftarkan sebagai "Istana Kekaisaran Dinasti Ming dan Qing" (Dokumen resmi). Pada 2004, Istana Mukden di Shenyang ditambahkan sebagai perluasan properti, sehingga kemudian dikenal dengan "Istana Kekaisaran Dinasti Ming dan Qing di Beijing dan Shenyang": "UNESCO World Heritage List: Imperial Palaces of the Ming and Qing Dynasties in Beijing and Shenyang". Diakses tanggal 2007-05-04.  ^ Palace Museum. "Forbidden City restoration project website". Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2007. Diakses tanggal 2007-05-03. 
Photographies by:
anonymous - Public domain
Statistics: Position
104
Statistics: Rank
446820

Tambah komentar baru

Esta pregunta es para comprobar si usted es un visitante humano y prevenir envíos de spam automatizado.

Keamanan
792358164Click/tap this sequence: 4288

Google street view

Where can you sleep near Kota Terlarang ?

Booking.com
490.002 visits in total, 9.198 Points of interest, 404 Destinations, 51 visits today.