Context of Finlandia

Finlandia (secara resmi: Republik Finlandia, bahasa Finlandia: Suomen Tasavalta; B. Swedia: Republiken Finland), adalah sebuah negara Nordik yang terletak di Eropa Utara, serta anggota dari Uni Eropa. Finlandia memiliki perbatasan darat dengan Swedia di barat, Norwegia di utara, dan Rusia di timur sedangkan batas lautnya adalah Laut Baltik di barat daya, Teluk Finlandia di selatan, dan Teluk Bothnia di barat. Finlandia merupakan bagian dari kawasan geografi Fennoscandia, yang di dalamnya juga termasuk Skandinavia dan sebagian Rusia.

Finlandia merupakan negara paling bahagia ke-1 dunia. Pada tahun 2013, populasi Finlandia sudah mencapai 5,5 juta jiwa, dan mayoritas tinggal di kawasan selatan. Dari segi luas, negara ini menempati luasan kedelapan terbesar di Eropa dan negara yang memiliki kepadatan penduduk terendah di Uni Eropa. Finlandia adalah negara republik parlementer dengan pemerintah pusatnya di ibukota Helsinki, denga...Selengkapnya

Finlandia (secara resmi: Republik Finlandia, bahasa Finlandia: Suomen Tasavalta; B. Swedia: Republiken Finland), adalah sebuah negara Nordik yang terletak di Eropa Utara, serta anggota dari Uni Eropa. Finlandia memiliki perbatasan darat dengan Swedia di barat, Norwegia di utara, dan Rusia di timur sedangkan batas lautnya adalah Laut Baltik di barat daya, Teluk Finlandia di selatan, dan Teluk Bothnia di barat. Finlandia merupakan bagian dari kawasan geografi Fennoscandia, yang di dalamnya juga termasuk Skandinavia dan sebagian Rusia.

Finlandia merupakan negara paling bahagia ke-1 dunia. Pada tahun 2013, populasi Finlandia sudah mencapai 5,5 juta jiwa, dan mayoritas tinggal di kawasan selatan. Dari segi luas, negara ini menempati luasan kedelapan terbesar di Eropa dan negara yang memiliki kepadatan penduduk terendah di Uni Eropa. Finlandia adalah negara republik parlementer dengan pemerintah pusatnya di ibukota Helsinki, dengan pemerintah lokal di 317 munisipalitas, dan daerah otonomi Kepulauan Åland. Lebih dari 1,4 juta jiwa tinggal di kawasan Helsinki Raya, yang menghasilkan sepertiga dari produk domestik bruto negara. Kota-kota besar lainnya antara lain adalah Tampere, Turku, Oulu, Jyväskylä, Lahti, dan Kuopio.

Dari akhir abad ke-12 hingga 1809, Finlandia adalah bagian dari Swedia, yang pengaruhnya masih dirasakan hingga saat ini dengan bahasa Swedia yang digunakan luas dan merupakan salah satu bahasa resmi. Kemudian, wilayah ini masuk dalam Kekaisaran Rusia sebagai Kadipaten Agung Finlandia sampai Revolusi Rusia 1917 menghasilkan Deklarasi Kemerdekaan Finlandia. Hal ini diikuti dengan Perang Saudara Finlandia di mana Republik Pekerja Sosialis Finlandia yang pro-Bolshevik dikalahkan oleh Golongan Putih yang pro-konservatif dengan bantuan dari Kekaisaran Jerman. Setelah beberapa saat mencoba membentuk kerajaan, negara ini menjadi berbentuk republik. Di Perang Dunia II, angkatan bersenjata Finlandia berperang melawan 3 konflik sekaligus Perang Musim Dingin (1939–1940) dan Perang Berkelanjutan (1941–1944) melawan Uni Soviet, serta Perang Lapland melawan Nazi Jerman. Finlandia bergabung dengan PBB tahun 1955 dan menetapkan diri sebagai negara yang netral. Finlandia pun bergabung dengan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) tahun 1969, Uni Eropa tahun 1995, dan Zona Euro tahun 1999.

Finlandia termasuk negara industri yang relatif baru, negara ini masih menggantungkan diri dari sektor pertanian hingga tahun 1950-an. Ekonomi mulai berkembang ketika mengembangkan model negara kesejahteraan bergaya nordik, yang menghasilkan kemakmuran dan saat ini menjadi salah satu negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia. Finlandia menduduki peringkat teratas dalam beberapa bidang, seperti pendidikan, kekompetitifan ekonomi, kebebasan sipil, kualitas hidup, dan pembangunan manusia. Negara ini memiliki sejarah progresivisme yang panjang. Pada tahun 1906, Finlandia menjadi negara kedua di dunia yang memberikan hak suara penuh pada semua warga negara. Sekitar 73.9% warga Finlandia adalah anggota Gereja Lutheran Evangelikal Finlandia (2014), tetapi Gereja Lutheran memperkirakan hanya 2% anggotanya pergi ke gereja setiap minggu. Sebuah dokumen yang melegalkan perkawinan sesama jenis disetujui parlemen pada tanggal 12 Desember 2014, yang juga telah ditandatangani oleh presiden pada 20 Februari 2015. Pada tahun 2010, Newsweek memilih Finlandia sebagai negara terbaik di dunia. Finlandia juga menempati posisi pertama dalam Indeks Manusia Dunia bulan Mei 2015.

More about Finlandia

Basic information
  • Currency Euro
  • Native name Suomi
  • Calling code +358
  • Internet domain .fi
  • Mains voltage 230V/50Hz
  • Democracy index 9.2
Population, Area & Driving side
  • Population 5563970
  • Area 305396
  • Driving side right
Riwayat
  • Prasejarah
     
    Eropa Utara tahun 814.

    Menurut bukti arkeologi, daerah yang saat ini menjadi wilayah Finlandia mulai dihuni sekitar 8500 SM sebelum Zaman Batu....Selengkapnya

    Prasejarah
     
    Eropa Utara tahun 814.

    Menurut bukti arkeologi, daerah yang saat ini menjadi wilayah Finlandia mulai dihuni sekitar 8500 SM sebelum Zaman Batu. Artefak dari penghuni pertama memiliki karakteristik yang hampir sama dengan yang ditemukan di Estonia, Rusia, dan Norwegia.[1] Orang-orang pertama adalah pemburu-pengumpul menggunakan peralatan batu.[2] Keramik pertama muncul sekitar 5200 SM, sebelum Budaya Keramik Sisir diperkenalkan.[3] Datangnya budaya Corded Ware dipesisir selatan Finlandia sekitar 3000 dan 2500 SM mungkin berbarengan dengan dimulainya pertanian.[4] Meski pertanian muncul, berburu dan memancing tetap menjadi bagian penting untuk ekonomi.

    Zaman Perunggu (1500–500 SM) dan Zaman Besi (500 SM–1200 M) dikarakteristikkan dengan kontak dengan budaya lainnya di Fennoskandia dan kawasan Baltik. Tidak ada kesepakatan kapan bahasa Ural dan bahasa Indo-Eropa pertama kali digunakan di sini.

    Era Swedia
     
    Kerajaan Swedia menurut Traktat Roskilde tahun 1658.
    Hijau tua: Sweden proper, menurut Riksdag of the Estates. Hijau lainnya: dominion dan kepemilikan Swedia.
     
    Sekarang termasuk dalam wilayah Helsinki, Suomenlinna adalah Situs Warisan Dunia UNESCO yang terdiri dari benteng laut dibangun di 6 pulau pada abad ke-18. Salah satu atraksi wisata paling populer di Finlandia.

    Sebagai bagian dari Perang Salib Utara, raja Swedia mendirikan koloninya di Finlandia secara bertahap pada abad ke-12 dan ke-13 dengan 3 perang yaitu perang pertama, kedua dan ketiga melawan Finns proper, orang Tavastia dan orang Karelia. Pendudukan orang Swedia mengkolonisasi kawasan pesisir pada Abad Pertengahan. Pada abad ke-17, bahasa Swedia menjadi bahasa utama untuk administrasi dan pendidikan; bahasa Finlandia digunakan oleh petani, pendeta, dan pengadilan lokal di daerah berbahasa Finlandia.

    Selama Reformasi Protestan, penduduk Finlandia secara bertahap pindah ke Lutheranisme.[5] Pada abad ke-16, Mikael Agricola menerbitkan buku pertama kali yang ditulis dalam bahasa Finlandia. Universitas pertama di Finlandia, Akademi Kerajaan Turku, didirikan tahun 1640. Finlandia pernah menderita bencana kelaparan parah tahun 1696–1697, di mana pada saat itu sepertiga penduduk Finlandia meninggal,[6] dan wabah besar beberapa tahun kemudian. Pada abad ke-18, perang antara Swedia dan Rusia menyebabkan wilayah Finlandia diduduki 2 kali oleh Rusia, yaitu ketika Perang Utara Besar (1714–1721) dan Perang Rusia-Swedia (1742–1743).[6] Diperkirakan hampir satu generasi pemuda hilang selama Perang Utara Besar dan hancurnya kota Helsinki.[7]

    Dua perang Rusia-Swedia dalam 25 tahun menyadarkan orang Finlandia bagaimana bahayanya posisi mereka antara Swedia dan Rusia. Suara-suara elit di Finlandia kemudian mengemukakan bahwa hubungan dengan Swedia sangat berisiko, setelah Perang Gustav III (1788–1790), para elit Finlandia menginginkan untuk pisah dari Swedia.[8]

    Di akhir abad ke-18, para elit politik di Finlandia telah menyadari bahwa Rusia dan Swedia berulang kali menggunakan Finlandia sebagai wilayah pertempuran. Oleh karena itu, mereka mencari otonomi. Beberapa orang, bahkan sebelum Perang Rusia-Swedia 1788–1790, diantaranya Kol G. M. Sprengtporten, mendukung kudeta Gustav III tahun 1772.

    Era Kekaisaran Rusia

    Tanggal 29 Maret 1809, setelah diambil alih oleh tentara Aleksandr I dari Rusia dalam Perang Finlandia, Finlandia menjadi Keharyapatihan otonom di Kekaisaran Rusia sampai akhir 1917. Tahun 1811, Alexander I menggabungkan provinsi Vyborg ke Keharyapatihan Finlandia. Pada era Rusia, bahasa Finlandia mulai mendapat tempat. Sekitar tahun 1860-an, muncul pergerakan nasionalis Finlandia yang dikenal dengan nama Fennoman. Salah satu pencapaiannya seperti publikasi epik nasional di Finlandia – Kalevala – tahun 1835, dan bahasa Finlandia mendapatkan status legal sama dengan Swedia tahun 1892.

     
    Pioneers in Karelia (1900) oleh Pekka Halonen[9]

    Kelaparan Finlandia 1866–1868 membunuh 15% total penduduk, menjadikannya salah satu bencana kelaparan terburuk dalam sejarah Eropa. Kelaparan ini mendorong Kekaisaran Rusia untuk memudahkan regulasi keuangan dan kenaikan investasi pada dekade sebelumnya. Perkembangan ekonomi dan politik sangat cepat.[10] PDB per kapita masih setengah Amerika Serikat dan sepertiga Inggris.[10]

    Tahun 1906, hak pilih umum diadopsi di Keharyapatihan Finlandia. Namun, hubungan antara Keharyapatihan dan Kekaisaran Rusia memburuk ketika pemerintah Rusia mencoba untuk memperketat otonomi Finlandia. Contohnya, hak pilih umum ini pada prakteknya tak berarti apapun karena kaisar tidak wajib menyetujui hukum apapun yang diadopsi oleh parlemen Finlandia. Maka keinginan untuk merdeka meningkat, pertama kali di kalangan liberal radikal[11] dan sosialis.

    Perang saudara dan awal kemerdekaan

    Setelah Revolusi Februari 1917, posisi Finlandia sebagai bagian dari Kekaisaran Rusia dipertanyakan, terutama oleh Sosial Demokrat. Karena kepala negara adalah tsar Rusia, maka menjadi tidak jelas siapa kepala eksekutif Finlandia setelah revolusi. Parlemennya, dikontrol oleh sosial demokrat, mengeluarkan kebijakan Power Act untuk memberikan otoritas tertinggi kepada parlemen. Hal ini ditolak oleh Pemerintahan Provisional Rusia yang kemudian membubarkan parlemen.[12]

    Pemilihan umum kemudian dilaksanakan, di mana partai sayap kanan menang tipis. Beberapa anggota Sosial Demokrat menolak hasilnya dan masih mengklaim bahwa pembubaran parlemen adalah tindakan ilegal. Kedua blok politik yang sama kuat (partai sayap kanan dan sosial demokrat) menjadi saling bermusuhan.

     
    Skuad tembak mengeksekusi Tentara Merah di Länkipohja, Längelmäki, tahun 1918.

    Revolusi Oktober di Rusia mengubah banyak hal. Tiba-tiba, partai sayap kanan mempertimbangkan kembali keputusan mereka untuk menghalangi perpindahan pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi dari pemerintah Rusia ke Finlandia, karena Bolshevik mengambil alih kekuasaan di Rusia. Tanggal 6 Desember 1917, mereka menyatakan kemerdekaan Finlandia. Walaupun begitu, negara ini hanya mencapai kemerdekaan secara resmi pada 3 Januari 1918 dan pertikaian perbatasan telah diselesaikan setelah Perjanjian Tartu yang ditandatangani pada tahun 1920.

    Tahun 1917, populasi negara ini sekitar 3 juta jiwa. Reformasi lahan berbasis kredit mulai diberlakukan setelah perang saudara.[10] Sekitar 70% pekerja di sektor pertanian dan 10% di sektor industri.[13] Pasar ekspor terbesar adalah Britania Raya dan Jerman.

    Perang Dunia II
     
    Daerah yang diserahkan Finlandia ke Uni Soviet setelah Perang Musim Dingin tahun 1940 dan Perang Kelanjutan tahun 1944. Lahan pinjam Porkkala dikembalikan ke Finlandia tahun 1956. Finlandia memiliki luas sekitar 385.000 km2 (149.000 sq mi) sebelum penyerahan.

    Sewaktu Perang Dunia II, Finlandia melawan Uni Soviet dua kali: pertama pada Perang Musim Dingin antara tahun 1939–1940 setelah Uni Soviet menyerang Finlandia dan Perang Kelanjutan tahun 1941–1944, setelah Operasi Barbarossa di mana pada saat itu Finlandia bersatu dengan Jerman (meski tidak sebagai sekutu). Selama 872 hari, tentara Jerman mengepung Leningrad, kota terbesar kedua Uni Soviet dibantu secara tak langsung oleh tentara Finlandia.[14] Setelah berperang melawan serangan besar Soviet bulan Juni/Juli 1944, Finlandia akhirnya mencapai gencatan senjata dengan Uni Soviet. Hal ini kemudian diikuti lagi dengan Perang Laplandia tahun 1944-1945, di mana tentara Finlandia berhasil mengusir tentara Jerman dari sebelah Utara.

    Negara ini terpaksa menandatangani perjanjian Finlandia–Soviet yaitu Perjanjian Persahabatan, Kerja sama, dan Saling Menguntungkan, yang juga dikenal sebagai Perjanjian YYA pada tahun 1948. Perjanjian dengan Uni Soviet ini termasuk kewajiban, batasan, dan konsesi wilayah Finlandia selain dari Perjanjian Damai Moskwa 1940. Perjanjian ini penting untuk memastikan kelangsungan hidup Finlandia sebagai sebuah negara kapitalis demokratis. Pada dasarnya dalam perjanjian ini, Finlandia berkewajiban untuk menjadi negara yang netral ketika Perang Dingin dan membendung serangan apapun terhadap Uni Soviet yang dilakukan melalui Finlandia. Akibat 2 perang ini, Finlandia menyerahkan hampir semua Karelia, Salla, dan Petsamo ke Uni Soviet. Wilayah ini mencakup 10% dari luas tanahnya dan 20% kapasitas industri mereka, termasuk pelabuhan Vyborg (Viipuri) dan Liinakhamari (Liinahamari). Hampir semua penduduk, sekitar 400.000 orang, meninggalkan kawasan ini. Finland tidak pernah diduduki lagi oleh tentara Soviet dan berhasil mempertahankan kemerdekaannya meski harus kehilangan 93.000 tentara.

    Finlandia menolak Rencana Marshall, sebagai bentuk rasa hormat pada Soviet. Meski begitu, Amerika Serikat memberikan bantuan pengembangan rahasia dan membantu partai Sosial Demokratik (non-komunis) dengan harapan melindungi kemerdekaan Finlandia.[15] Mengadakan perdagangan dengan negara Barat, seperti Inggris dan membayar perbaikan pada Uni Soviet membuat negara ini bertransformasi dari negara yang awalnya bertumpu pada ekonomi agraria menjadi negara industri. Sebagai contoh, perusahaan Valmet pada awalnya dibuat untuk membuat material untuk perbaikan perang, namun setelah perbaikan terbayar, Finlandia (yang miskin SDA seperti minyak dan besi)- akhirnya bisa melanjutkan perdagangan dengan Uni Soviet dalam bentuk perdagangan bilateral.

    Perang Dingin

    Tahun 1950, 46% pekerja Finlandia bekerja di sektor pertanian dan sepertiga tinggal didaerah perkotaan.[16] Pekerjaan baru di bidang manufaktur, jasa, dan perdagangan dengan cepat menarik penduduk ke kota. Rata-rata kelahiran per wanita turun dari puncaknya 3,5 tahun 1947 menjadi 1,5 tahun 1973.[16] Ketika terjadi ledakan penduduk masuk dunia kerja, ekonomi saat itu tidak menghasilkan cukup pekerjaan, dan ribuan orang bermigrasi ke Swedia yang lebih maju. Emigrasi mencapai puncaknya pada tahun 1969-1970.[16] Olimpiade Musim Panas 1952 mendatangkan wisatawan asing. Finlandia turut serta dalam liberalisasi perdagangan di Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, dan Perjanjian Umum Tarif dan Perdagangan.

     
    Urho Kekkonen, presiden kedelapan Finlandia (1956–1982)

    Secara resmi mengklaim diri sebagai negara netral, Finlandia menempatkan diri di zona abu-abu antara negara-negara Barat dan Uni Soviet. Perjanjian YYA (Perjanjian Persahabatan, Kerja sama, dan Saling Menguntungkan Finno-Soviet) tahun 1948 memberikan keleluasaan bagi Soviet untuk mempengaruhi politik domestik Finlandia. Hal ini diperkuat oleh Presiden Urho Kekkonen terhadap lawan politiknya. Ia menjaga hubungan efektif dengan Soviet mulai tahun 1956, yang juga penting bagi popularitasnya. Dalam politik, ada kecenderungan untuk menghindari kebijakan dan pernyataan apapun yang dapat diartikan sebagai "anti-Soviet". Fenomena ini disebut sebagai "Finlandisasi" oleh pers Jerman.

    Meski menjaga hubungan baik dengan Uni Soviet, Finlandia tetaplah negara ekonomi pasar Eropa Barat. Berbagai industri memperoleh keuntungan dari perdagangan bilateral dengan Soviet, yang juga menjelaskan dukungan terhadap kebijakan pro-Soviet pada bisnis di negara ini. Pertumbuhan ekonomi meroket pasca perang, dan pada tahun 1975 PDB per kapita negara ini menempati peringkat ke-15 di dunia. Finlandia menegosiasikan Masyarakat Ekonomi Eropa (pendahulu Uni Eropa), traktat yang menghilangkan bea cukai antar negara mulai tahun 1977, meski Finlandia tidak sepenuhnya bergabung. Tahun 1981, kondisi kesehatan yang makin buruk memaksa presiden Urho Kekkonen untuk pensiun setelah 25 tahun berkuasa.

    Finlandia bereaksi hati-hati pada runtuhnya Uni Soviet, namun dengan cepat mengintegrasikan dirinya ke negara Barat. Tanggal 21 September 1990, Finland secara sepihak mengumumkan Perjanjian Damai Paris telah usang, 9 hari setelah reunifikasi Jerman.[17]

    Belakangan ini
     
    Finlandia bergabung dengan Uni Eropa tahun 1995 dan menandatangani Traktat Lisbon tahun 2007.

    Perhitungan makroekonomi yang salah, krisis perbankan, runtuhnya partner dagang tunggal terbesar (Uni Soviet), dan penurunan ekonomi global membuat negara ini jatuh dalam resesi pada awal 1990-an. Resesi mencapai puncaknya pada tahun 1993, namun pada 10 tahun kemudian ekonomi negara ini tumbuh tiap tahunnya. Seperti negara Nordik lainnya, Finlandia mendesentralisasikan ekonominya sejak akhir 1980-an. Kebijakan keuangan dan pasar produk dilonggarkan. Beberapa perusahaan negara diprivatisasi dan juga diberlakukan pemotongan pajak. Finlandia bergabung dengan Uni Eropa tahun 1995, dan Zona Euro tahun 1999. Sebagian besar pertumbuhan ekonomi di akhir 1990-an dimotori oleh kesuksesan fenomenal produsen telepon genggam Nokia, yang menguasai 80% kapitalisasi pasar Bursa Saham Helsinki pada waktu itu.

    Populasi negara ini sekarang menua dengan tingkat kelahiran 10,42 per 1.000 populasi per tahun, atau tingkat fertilitas 1.8.[16] Dengan usia median 42,7 tahun, negara ini termasuk negara dengan populasi paling dewasa;[18] dengan setengah pemilih diperkirakan berusia lebih dari 50 tahun.

    ^ Herkules.oulu.fi Diarsipkan 2016-03-03 di Wayback Machine.. People, material, culture and environment in the north. Proceedings of the 22nd Nordic Archaeological Conference, University of Oulu, 18–23 August 2004 Edited by Vesa-Pekka Herva Gummerus Kirjapaino ^ Dr. Pirjo Uino of the National Board of Antiquities, ThisisFinland—"Prehistory: The ice recedes—man arrives". Retrieved 24 June 2008. ^ History of Finland and the Finnish People from stone age to WWII. Retrieved 24 June 2008. ^ Professor Frank Horn of the Northern Institute for Environmental and Minority Law University of Lappland writing for Virtual Finland on National Minorities of Finland. Retrieved 24 June 2008. ^ Finland. "History of Finland. Finland chronology". Europe-cities.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-04-27. Diakses tanggal 26 August 2010.  ^ a b "Finland and the Swedish Empire Diarsipkan 2017-10-09 di Wayback Machine.". Federal Research Division, Library of Congress. ^ Nordstrom, Byron J. (2000). Scandinavia Since 1500. Minneapolis, US: University of Minnesota Press. hlm. 142. ISBN 0-8166-2098-9.  ^ Nordstrom, Byron J. (2000). Scandinavia Since 1500. Minneapolis, US: University of Minnesota Press. hlm. 143. ISBN 0-8166-2098-9.  ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-15. Diakses tanggal 2017-01-29.  ^ a b c Growth and Equity in Finland Diarsipkan 2018-11-13 di Wayback Machine., World Bank ^ Mickelsson, Rauli (2007). Suomen puolueet—Historia, muutos ja nykypäivä. Vastapaino. ^ The Finnish Civil War, Federal Research Division of the Library of Congress Diarsipkan 2016-12-28 di Wayback Machine.. Countrystudies.us. Retrieved on 18 May 2016. ^ Finland 1917–2007 (20 February 2007). "From slash-and-burn fields to post-industrial society—90 years of change in industrial structure". Stat.fi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-20. Diakses tanggal 26 August 2010.  ^ Michael Jones (2013). "Leningrad: State of Siege". Basic Books. p. 38. ISBN 0-7867-2177-4 ^ Hidden help from across the Atlantic Diarsipkan 2007-01-29 di Wayback Machine., Helsingin Sanomat ^ a b c d Finland 1917–2007 (5 December 2007). "Population development in independent Finland—greying Baby Boomers". Stat.fi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-02-18. Diakses tanggal 26 August 2010.  ^ Suurlähettiläs Jaakko Blomberg: Kylmän sodan päättyminen, Suomi ja Viro–Ulkoasiainministeriö: Ajankohtaista Diarsipkan 2016-01-05 di Wayback Machine.. Formin.finland.fi. Retrieved on 18 May 2016. ^ "Median Age (Years)". GlobalHealthFacts.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-04-03. Diakses tanggal 22 March 2013. 
    Read less

Phrasebook

Halo
Hei
Dunia
Maailman
Halo Dunia
Hei maailma
Terima kasih
Kiitos
Selamat tinggal
Hyvästi
Ya
Joo
Tidak
Ei
Apa kabar?
Mitä kuuluu?
Baik terimakasih
Hyvin kiitos
Berapa harganya?
Paljonko se on?
Nol
Nolla
Satu
Yksi

Where can you sleep near Finlandia ?

Booking.com
489.290 visits in total, 9.196 Points of interest, 404 Destinations, 117 visits today.