中华人民共和国

Tiongkok
Ondřej Žváček - CC BY 2.5 Ljbonner - CC BY-SA 4.0 Tyg728 - CC BY-SA 4.0 Charlie fong - CC BY-SA 4.0 kaurjmeb - CC BY 2.0 爵士鼓手 - CC BY 3.0 Reurinkjan - CC BY 2.0 Emit Chan - Public domain Philip Larson - CC BY-SA 2.0 Flickr user Hui Lan from Beijing, China - CC BY 2.0 Richard Mortel - CC BY 2.0 Richard Mortel - CC BY 2.0 始见 - CC BY 2.5 cn Kelisi - Public domain Wang Junbo (talk · contribs) - Public domain Gunther Hagleitner - CC BY 2.0 Juan FRIAS VELATTI - CC BY-SA 4.0 BabelStone - CC BY-SA 3.0 Absolute Cosmos - CC BY 3.0 BabelStone - CC BY-SA 3.0 Narjuko - CC BY-SA 4.0 Kelisi - Public domain No machine-readable author provided. Airunp assumed (based on copyright claims). - Public domain Jialiang Gao, www.peace-on-earth.org - CC BY-SA 3.0 chensiyuan - CC BY-SA 4.0 Sadoc Vazkez - CC BY-SA 4.0 Wang Junbo (talk · contribs) - Public domain Qilainik - CC BY-SA 3.0 Ian Lambot - CC BY-SA 4.0 David Stanley from Nanaimo, Canada - CC BY 2.0 Jucember - CC BY-SA 3.0 palindrome6996 - CC BY 2.0 Richard Mortel - CC BY 2.0 GG001213 - CC0 Luca Galuzzi (Lucag) - CC BY-SA 2.5 BabelStone - CC BY-SA 3.0 Ronnie Macdonald from Chelmsford, United Kingdom - CC BY 2.0 Ondřej Žváček - CC BY 2.5 Ondřej Žváček - CC BY 2.5 Rasheedhrasheed - CC BY-SA 4.0 钉钉 - CC BY-SA 4.0 Gisling - CC BY-SA 4.0 Ian Lambot - CC BY-SA 4.0 No machine-readable author provided. Amprogetti assumed (based on copyright claims). - CC BY-SA 3.0 Evanosherow - CC BY 2.0 Wang Junbo (talk · contribs) - Public domain BabelStone - CC BY-SA 3.0 Qiu Mao - CC BY 3.0 No images

Context of Tiongkok

Republik Rakyat Tiongkok (Hanzi sederhana: 中华人民共和国; Hanzi tradisional: 中華人民共和國; Pinyin: Zhōnghuá Rénmín Gònghéguó; harfiah: 'Republik Rakyat Tionghoa', disingkat RRT) atau secara umum disebut sebagai Tiongkok maupun China adalah sebuah negara yang terletak di Asia Timur yang beribu kota di Beijing Negara ini memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia (sekitar 1,4 miliar jiwa, mayoritas merupakan suku Han) dan luas daratan 9,59 juta kilometer persegi, menjadikannya negara ke-3 terbesar di dunia. Negara ini didirikan pada tahun 1949 setelah berakhirnya Perang Saudara Tiongkok, dan sejak saat itu dipimpin dengan sistem 1 partai oleh sebuah partai tunggal, yaitu Partai Komunis Republik Rakyat Tiongkok...Selengkapnya

Republik Rakyat Tiongkok (Hanzi sederhana: 中华人民共和国; Hanzi tradisional: 中華人民共和國; Pinyin: Zhōnghuá Rénmín Gònghéguó; harfiah: 'Republik Rakyat Tionghoa', disingkat RRT) atau secara umum disebut sebagai Tiongkok maupun China adalah sebuah negara yang terletak di Asia Timur yang beribu kota di Beijing Negara ini memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia (sekitar 1,4 miliar jiwa, mayoritas merupakan suku Han) dan luas daratan 9,59 juta kilometer persegi, menjadikannya negara ke-3 terbesar di dunia. Negara ini didirikan pada tahun 1949 setelah berakhirnya Perang Saudara Tiongkok, dan sejak saat itu dipimpin dengan sistem 1 partai oleh sebuah partai tunggal, yaitu Partai Komunis Republik Rakyat Tiongkok (PKT). Sekalipun sering kali dilihat sebagai negara komunis, kebanyakan ekonomi republik ini telah diswastakan sejak tahun 1980-an. Walau bagaimanapun, pemerintah masih mengawasi ekonominya secara politik terutama dengan perusahaan-perusahaan milik pemerintah dan sektor perbankan. Secara politik, ia masih tetap menjadi pemerintahan satu partai. Jadi kesimpulannya ideologi pemerintah Tiongkok adalah Komunisme tetapi ideologi ekonomi Tiongkok adalah Kapitalisme.

Tiongkok Daratan adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada kawasan di bawah pemerintahan Republik Rakyat Tiongkok, tidak termasuk Hong Kong, Makau, dan sementara Republik Tiongkok/Taiwan mengacu pada entitas lain yang dulu pernah memimpin Tiongkok Daratan sejak tahun 1912 hingga terusirnya pada Perang Saudara Tiongkok ke Pulau Formosa dan pulau sekitarnya pada tahun 1949. Namun Republik Tiongkok/Taiwan berhasil bertahan dan mempertahankan sisa wilayahnya hingga saat ini. Saat ini Republik Tiongkok/Taiwan hanya memimpin pulau Formosa dan pulau sekitarnya. Republik Rakyat Tiongkok mengklaim wilayah milik Republik Tiongkok/Taiwan namun tidak memerintahnya, sedangkan Republik Tiongkok/Taiwan mengklaim kedaulatan terhadap seluruh Tiongkok daratan yang saat ini dikuasai Republik Rakyat Tiongkok.

Pemerintahan Tiongkok sejak zaman dahulu sampai terbagi dua di zaman sekarang memiliki ekonomi paling besar dan paling kompleks di dunia selama lebih dari dua ribu tahun dan belasan dinasti Kekaisaran Tiongkok, beserta dengan beberapa masa kejayaan dan kejatuhan. Sejak diperkenalkannya reformasi ekonomi tahun 1978 oleh Presiden Deng Xiaoping, Republik Rakyat Tiongkok menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Per 2013, negara ini menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia berdasarkan total nominal GDP dan PPP, serta menjadi eksportir dan importir terbesar di dunia. Republik Rakyat Tiongkok adalah negara yang memiliki senjata nuklir dan memiliki tentara aktif terbesar dunia, dengan belanja militer terbesar kedua dunia. Republik Rakyat Tiongkok menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1971, di mana ia menggantikan dan mengusir Republik Tiongkok/Taiwan sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Republik Rakyat Tiongkok juga menjadi anggota berbagai macam organisasi lain seperti WTO, APEC, BRICS, Shanghai Cooperation Organization, BCIM dan G-20. Republik Rakyat Tiongkok adalah kekuatan besar di Asia, dan menjadi negara super yang potensial menurut beberapa pengamat.

More about Tiongkok

Basic information
  • Currency Renminbi
  • Native name 中华人民共和国
  • Calling code +86
  • Internet domain .cn
  • Mains voltage 220V/50Hz
  • Democracy index 2.27
Population, Area & Driving side
  • Population 1443497378
  • Area 9596961
  • Driving side right
Riwayat
  • Berkas:Mao proclaiming the establishment of the PRC in 1949.jpg
    Mao Zedong mendeklarasikan Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949

    Setelah Perang Dunia II, Perang Saudara Tiongkok antara Partai Komunis Tiongkok dan Partai Nasionalis Kuomintang berakhir pada 1949 dengan pihak komunis menguasai Tiongkok Daratan dan kemudian mendirikan Republik Rakyat Tiongkok/Cina. Sedangkan Kuomintang mengundurkan diri ke pulau Formosa dan melanjutkan pemerintahan Republik Tiongkok dan beberapa pulau-pulau di sekitarnya yang berhasil dipertahankan. Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Tiongkok dan mendirikan sebuah negara komunis,[1] namun tidak mencoba untuk menghabisi Republik Tiongkok seluruhnya.

    Para pendukung kebijakan Maoisme mengatakan bahwa di bawah Mao, persatuan dan kedaulatan Republik Rakyat Tiongkok dapat dipastikan untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade terakhir, dan terdapat perkembangan infrastruktur, industri, kesehatan, dan pendidikan, yang mereka percayai telah membantu meningkatkan standar hidup rakyat. Mereka juga yakin bahwa kampanye seperti Lompatan Jauh ke Depan dan Revolusi Kebudayaan penting dalam mempercepat perkembangan Republik Rakyat Tiongkok dan menjernihkan kebudayaan mereka. Pihak pendukung juga ragu terhadap statistik dan kesaksian yang diberikan mengenai jumlah korban jiwa dan kerusakan lainnya yang disebabkan kampanye Mao. Mereka mengatakan bahwa kelaparan ini disebabkan musibah alam; ada juga yang meragukan jumlah kematian akibat kelaparan tersebut, atau berkata bahwa lebih banyak orang mati karena kelaparan atau sebab politis lainnya pada masa pemerintahan Chiang Kai Shek (1928-1949).

    ...Selengkapnya
    Berkas:Mao proclaiming the establishment of the PRC in 1949.jpg
    Mao Zedong mendeklarasikan Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949

    Setelah Perang Dunia II, Perang Saudara Tiongkok antara Partai Komunis Tiongkok dan Partai Nasionalis Kuomintang berakhir pada 1949 dengan pihak komunis menguasai Tiongkok Daratan dan kemudian mendirikan Republik Rakyat Tiongkok/Cina. Sedangkan Kuomintang mengundurkan diri ke pulau Formosa dan melanjutkan pemerintahan Republik Tiongkok dan beberapa pulau-pulau di sekitarnya yang berhasil dipertahankan. Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Tiongkok dan mendirikan sebuah negara komunis,[1] namun tidak mencoba untuk menghabisi Republik Tiongkok seluruhnya.

    Para pendukung kebijakan Maoisme mengatakan bahwa di bawah Mao, persatuan dan kedaulatan Republik Rakyat Tiongkok dapat dipastikan untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade terakhir, dan terdapat perkembangan infrastruktur, industri, kesehatan, dan pendidikan, yang mereka percayai telah membantu meningkatkan standar hidup rakyat. Mereka juga yakin bahwa kampanye seperti Lompatan Jauh ke Depan dan Revolusi Kebudayaan penting dalam mempercepat perkembangan Republik Rakyat Tiongkok dan menjernihkan kebudayaan mereka. Pihak pendukung juga ragu terhadap statistik dan kesaksian yang diberikan mengenai jumlah korban jiwa dan kerusakan lainnya yang disebabkan kampanye Mao. Mereka mengatakan bahwa kelaparan ini disebabkan musibah alam; ada juga yang meragukan jumlah kematian akibat kelaparan tersebut, atau berkata bahwa lebih banyak orang mati karena kelaparan atau sebab politis lainnya pada masa pemerintahan Chiang Kai Shek (1928-1949).

    Meskipun begitu, para kritikus kebijakan Mao mengatakan bahwa pemerintahan Mao membebankan pengawasan yang ketat terhadap kehidupan sehari-hari rakyat, dan yakin bahwa kampanye seperti Lompatan Jauh ke Depan dan Revolusi Kebudayaan berperan atau mengakibatkan hilangnya jutaan jiwa, mendatangkan biaya ekonomi yang besar, dan merusak warisan budaya Tiongkok masa lalu. Lompatan Jauh ke Depan, pada khususnya, mendahului periode kelaparan yang besar di Republik Rakyat Tiongkok yang, menurut sumber-sumber[pranala nonaktif permanen] Barat dan Timur yang dapat dipercaya, mengakibatkan kematian 45 juta orang dalam waktu 4 tahun[2]

    Setelah kegagalan ekonomi yang dramatis pada awal 1960-an, Mao mundur dari jabatannya sebagai ketua umum Republik Rakyat Tiongkok. Tak lama sesudah itu Kongres Rakyat Nasional melantik Liu Shaoqi sebagai pengganti Mao. Mao tetap menjadi ketua partai namun dilepas dari tugas ekonomi sehari-hari yang dikontrol dengan lebih lunak oleh Liu Shaoqi, Deng Xiaoping dan lainnya yang memulai reformasi keuangan.

    Pada 1966 Mao meluncurkan Revolusi Kebudayaan, yang dilihat lawan-lawannya sebagai balasan terhadap rival-rivalnya dengan memobilisasi para remaja untuk mendukung pemikirannya dan menyingkirkan kepemimpinan yang lunak pada saat itu, namun oleh pendukungnya dipandang sebagai sebuah percobaan demokrasi langsung dan sebuah langkah asli dalam menghilangkan korupsi dan pengaruh buruk lainnya dari masyarakat Republik Rakyat Tiongkok. Kekacauan pun timbul namun hal ini segera berkurang di bawah kepemimpinan Zhou Enlai di mana para kekuatan moderat kembali memperoleh pengaruhnya. Setelah kematian Mao, Deng Xiaoping berhasil memperoleh kekuasaan dan janda Mao, Jiang Qing beserta rekan-rekannya, Kelompok Empat, yang telah mengambil alih kekuasaan negara, ditangkap dan dibawa ke pengadilan.

    Sejak saat itu, pihak pemerintah telah secara bertahap (dan telah banyak) melunakkan kontrol pemerintah terhadap kehidupan sehari-hari rakyatnya, dan telah memulai perpindahan ekonomi Republik Rakyat Tiongkok menuju sistem berbasiskan pasar.

    Para pendukung reformasi keuangan–biasanya rakyat kelas menengah dan pemerhati Barat berhaluan kiri-tengah dan kanan–menunjukkan bukti terjadinya perkembangan pesat pada ekonomi di sektor konsumen dan ekspor, terciptanya kelas menengah (khususnya di kota pesisir di mana sebagian besar perkembangan industri dipusatkan) yang kini merupakan 15% dari populasi, standar hidup yang kian tinggi (diperlihatkan melalui peningkatan pesat pada GDP per kapita, belanja konsumen, perkiraan umur, persentase baca-tulis, dan jumlah produksi beras) dan hak dan kebebasan pribadi yang lebih luas untuk masyarakat biasa.

    Para pengkritik reformasi ekonomi menunjukkan bukti bahwa proses reformasi telah menciptakan kesenjangan kekayaan, polusi lingkungan, korupsi yang menjadi-jadi, pengangguran yang meningkat akibat PHK di perusahaan negara yang tidak efisien, serta telah memperkenalkan pengaruh budaya yang kurang diterima. Akibatnya mereka percaya bahwa budaya Republik Rakyat Tiongkok telah dikorupsi, rakyat miskin semakin miskin dan terpisah, dan stabilitas sosial negara semakin terancam.

    Meskipun ada kelonggaran terhadap kapitalisme, Partai Komunis Tiongkok tetap berkuasa dan telah mempertahankan kebijakan yang mengekang terhadap kumpulan-kumpulan yang dianggap berbahaya, seperti Falun Gong dan gerakan separatis di Tibet. Pendukung kebijakan ini menyatakan bahwa kebijakan ini menjaga stabilitas dalam sebuah masyarakat yang terpecah oleh perbedaan kelas dan permusuhan, yang tidak mempunyai sejarah partisipasi publik, dan hukum yang terbatas. Para pengkritik mengatakan bahwa kebijakan ini melanggar hak asasi manusia yang dikenal komunitas internasional, dan mereka juga mengklaim hal tersebut mengakibatkan terciptanya sebuah negara polisi, yang menimbulkan rasa takut.

    Republik Rakyat Tiongkok mengadopsi konstitusi pada 4 Desember 1982 yang digunakan hingga kini.

    ^ Smith, Joseph; and Davis, Simon. [2005] (2005). The A to Z of the Cold War. Issue 28 of Historical dictionaries of war, revolution, and civil unrest. Volume 8 of A to Z guides. Scarecrow Press publisher. ISBN 0-8108-5384-1, 9780810853843. ^ Akbar, Arifa (17 September 2010). "Mao's Great Leap Forward 'killed 45 million in four years'". London: The Independent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-02. Diakses tanggal October 30, 2010. 
    Read less

Phrasebook

Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Internet
互联网
Siapa namamu?
你叫什么名字?
Jalan masuk
入口

Where can you sleep near Tiongkok ?

Booking.com
487.369 visits in total, 9.187 Points of interest, 404 Destinations, 2 visits today.