Context of Azerbaijan

Republik Azerbaijan (Bahasa Azeri: Azərbaycan Respublikası) adalah sebuah negara di Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat. Ia berbatasan dengan Rusia di sebelah utara, Georgia dan Armenia di barat, dan Iran di selatan. Republik Otonomi Nakhichevan (sebuah eksklave milik Azerbaijan) berbatasan dengan Armenia di sebelah utara, Iran di selatan, dan Türkiye di barat.

Azerbaijan adalah negara sekuler dan telah menjadi anggota dari Dewan Eropa sejak 2001. Mayoritas populasi adalah Syiah dan turunan Turki barat, dikenal sebagai Azerbaijani, atau singkatnya Azeri. Negara ini resminya demokrasi, tetapi dengan peraturan otoritas kuat. Azerbaijan juga merupakan negara anggota OKI.

More about Azerbaijan

Basic information
  • Native name Azərbaycan
  • Calling code +994
  • Internet domain .az
  • Mains voltage 220V/50Hz
  • Democracy index 2.68
Population, Area & Driving side
  • Population 10180770
  • Area 86600
  • Driving side right
Riwayat
  • Sejarah awal penduduk daerah yang kini dikenal sebagai Azerbaijan ialah bangsa Albania Kaukasia, bangsa penutur bahasa-bahasa Kaukasus yang muncul di daerah ini sebelum rombongan besar orang yang akhirnya menyerang Kaukasus. Secara historis Azerbaijan telah dilindungi berbagai bangsa, termasuk bangsa Persia, Yunani, Romawi, Armenia, Arab, Turki, Mongol dan Rusia.

    Kerajaan pertama yang muncul di Republik Azerbaijan masa kini ialah Mannae pada abad ke-9 SM, berlangsung hingga 616 SM saat menjadi bagian Kekaisaran Media, yang kemudian menjadi bagian Kekaisaran Persia pada 549 M. Satrapi Atropatene dan Albania Kaukasia didirikan pada abad ke-4 SM dan termasuk kurang lebih wilayah negara kebangsaan Azerbaijan dan bagian selatan Dagestan masa kini.

    Islam tersebar cepat di Azerbaijan menyusul futuhat pada abad ke-7–8. Setelah kekuasaan Kekhalifahan Arab menyusut, beberapa negara semimerdeka telah terbentuk, kesultanan Shirvanshah menjadi salah satu darinya. Pada abad ke-11, Turki Seljuk yang menaklukkan menjadi kekuatan dominan di Azerbaijan dan meletakkan dasar etnis Azerbaijani masa kini. Pada abad ke-13-14, negeri ini diserang bangsa Mongol-Tatar.

    Azerbaijan adalah bagian Kesultanan Persia Safavid selama abad ke-15–18. Juga mengalami masa singkat perpecahan bangsawan pada pertengahan abad ke-18 hingga awal abad ke-19, dan terdiri atas kekhanan-kekhanan yang merdeka. Menyusul Perang Persia-Rusia antara Kesultanan Persia Qajar, seperti Ganja, Guba, Baku dan kekhanan-kekhanan merdeka lainnya, dan Kekaisaran Rusia, Azerbaijan direbut Rusia melalui Perjanjian Gulistan pada 1813, dan Perjanjian Turkmenchay pada 1828, dan beberapa perjanjian yang lebih awal antara tsar Rusia dan para khan berakhir pada dasawarsa pertama abad ke-19. Pada 1873, minyak ("emas hitam") ditemukan di kota Baku, ibu kota Azerbaijan nantinya. Dari awal abad ke-20 hampir separuh cadangan minyak dunia disuling di Baku.

    ...Selengkapnya

    Sejarah awal penduduk daerah yang kini dikenal sebagai Azerbaijan ialah bangsa Albania Kaukasia, bangsa penutur bahasa-bahasa Kaukasus yang muncul di daerah ini sebelum rombongan besar orang yang akhirnya menyerang Kaukasus. Secara historis Azerbaijan telah dilindungi berbagai bangsa, termasuk bangsa Persia, Yunani, Romawi, Armenia, Arab, Turki, Mongol dan Rusia.

    Kerajaan pertama yang muncul di Republik Azerbaijan masa kini ialah Mannae pada abad ke-9 SM, berlangsung hingga 616 SM saat menjadi bagian Kekaisaran Media, yang kemudian menjadi bagian Kekaisaran Persia pada 549 M. Satrapi Atropatene dan Albania Kaukasia didirikan pada abad ke-4 SM dan termasuk kurang lebih wilayah negara kebangsaan Azerbaijan dan bagian selatan Dagestan masa kini.

    Islam tersebar cepat di Azerbaijan menyusul futuhat pada abad ke-7–8. Setelah kekuasaan Kekhalifahan Arab menyusut, beberapa negara semimerdeka telah terbentuk, kesultanan Shirvanshah menjadi salah satu darinya. Pada abad ke-11, Turki Seljuk yang menaklukkan menjadi kekuatan dominan di Azerbaijan dan meletakkan dasar etnis Azerbaijani masa kini. Pada abad ke-13-14, negeri ini diserang bangsa Mongol-Tatar.

    Azerbaijan adalah bagian Kesultanan Persia Safavid selama abad ke-15–18. Juga mengalami masa singkat perpecahan bangsawan pada pertengahan abad ke-18 hingga awal abad ke-19, dan terdiri atas kekhanan-kekhanan yang merdeka. Menyusul Perang Persia-Rusia antara Kesultanan Persia Qajar, seperti Ganja, Guba, Baku dan kekhanan-kekhanan merdeka lainnya, dan Kekaisaran Rusia, Azerbaijan direbut Rusia melalui Perjanjian Gulistan pada 1813, dan Perjanjian Turkmenchay pada 1828, dan beberapa perjanjian yang lebih awal antara tsar Rusia dan para khan berakhir pada dasawarsa pertama abad ke-19. Pada 1873, minyak ("emas hitam") ditemukan di kota Baku, ibu kota Azerbaijan nantinya. Dari awal abad ke-20 hampir separuh cadangan minyak dunia disuling di Baku.

    Setelah jatuhnya Kekaisaran Rusia selama PD I, Azerbaijan bersama Armenia dan Georgia menjadi bagian Republik Federasi Demokrasi Transkaukasia yang berumur pendek. Saat republik itu bubar pada Mei 1918, Azerbaijan menyatakan kemerdekaan sebagai Republik Demokrasi Azerbaijan. RDA ialah negara republik berpenduduk mayoritas Muslim pertama di dunia dan hanya berlangsung 2 tahun, dari 1918 hingga 1920, sebelum Tentara Merah menyerang Azerbaijan. Pada Maret 1922, Azerbaijan, bersama dengan Armenia dan Georgia, menjadi bagian RSFS Transkaukasia dalam Uni Soviet yang baru terbentuk. Pada 1936, RSFST bubar dan Azerbaijan menjadi republik bagian RSUS sebagai RSS Azerbaijan.

    Selama PD II, Jerman Nazi menyerang Uni Soviet. Tujuan utama serangan Operasi Edelweiss Adolf Hitler ialah mencaplok ibu kota kaya minyak Azerbaijan, Baku. Karena alasan perang, pekerja minyak Soviet diwajibkan bekerja tanpa henti dan warganegaranya menggali parit dan rintangan antitank untuk menghalau kemungkinan serangan musuh. Namun, Operasi Edelweiss gagal. Pasukan Jerman pertama kali gagal di pegunungan Kaukasus, mereka kalah telak dalam Pertempuran Stalingrad.

    Pada 1990, orang Azeri berkumpul untuk memprotes kekuasaan Soviet dan menuntut kemerdekaan. Secara brutal demonstrasi itu ditindas oleh campur tangan Soviet dalam peristiwa yang kini disebut orang Azeri sebagai Januari Hitam. Namun pada 1991, Azerbaijan memproklamasikan kemerdekaannya saat jatuhnya Uni Soviet. Sayangnya, tahun-tahun awal kemerdekaannya teralihkan dengan perang terhadap Armenia dan gerakan separatis Armenia atas kawasan Nagorno-Karabakh. Meski ada gencatan senjata di tempat sejak 1994, Azerbaijan belum memecahkan konflik dengan Armenia atas wilayah yang dominannya orang Armenia. Sejak akhir perang, Azerbaijan kehilangan kendali 14 - 16% wilayahnya termasuk Nagorno-Karabakh sendiri.[1][2] Sebagai akibat konflik, kedua negara menghadapi masalah pengungsi dan orang telantar seperti kesulitan ekonomi.

    Namun, mantan pemimpin Azeri Soviet Heydər Əliyev mengubah pola ini di Azerbaijan dan mulai mengeksploitasi cadangan minyaknya yang kaya di Baku, sesuatu yang membuat Azerbaijan terkenal. Heyder Eliyev juga membersihkan perjudian dan bisa menekan tingkat pengangguran di negara itu. Ia juga mencari hubungan lebih dekat dengan Turki saat secara serentak membuat usaha memecahkan konflik Karabakh secara damai dengan Armenia. Namun, keadaan politik di Azerbaijan tetap tegang khususnya setelah Heydar Aliyev, saat kematiannya, memilih putranya Ilham menyandang jabatan presiden. Kekuatan oposisi Azeri tak puas dengan pergantian dinasti ini dan menuntut pemerintahan demokratis.

    ^ Thomas De Waal. Black Garden: Armenia And Azerbaijan Through Peace and War. New York: New York University Press, h. 240. ISBN 0-8147-1945-7 ^ "CIA — The World Factbook. Azerbaijan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-07-09. Diakses tanggal 2009-11-20. 
    Read less

Phrasebook

Halo
Salam
Dunia
Dünya
Halo Dunia
Salam dünya
Terima kasih
Çox sağ ol
Selamat tinggal
sağol
Ya
Bəli
Tidak
Yox
Apa kabar?
Necəsən?
Baik terimakasih
Yaxşı, təşəkkür edirəm
Berapa harganya?
Neçəyədir?
Nol
Sıfır
Satu
bir

Where can you sleep near Azerbaijan ?

Booking.com
489.106 visits in total, 9.195 Points of interest, 404 Destinations, 12 visits today.