Αρχαία ελληνική φιλοσοφία ( Filsafat Yunani Kuno )

Filsafat Yunani Kuno muncul pada abad ke-6 Pramasehi sebagai tonggak sejarah penutup Abad Kegelapan Yunani. Filsafat Yunani terus menggeliat sepanjang zaman Helenistis maupun semasa negeri Yunani dan negeri-negeri perantauan bangsa Yunani menjadi bagian dari wilayah kedaulatan Kekaisaran Romawi. Filsafat digunakan untuk mengenali dunia melalui penalaran. Filsafat diberdayakan di berbagai bidang ilmu, antara lain astronomi, epistemologi, matematika, ketatanegaraan, etika, metafisika, ontologi, logika, biologi, retorika, dan estetika.

Filsafat Yunani memengaruhi hampir semua segi kebudayaan Eropa sedari awal kemunculannya. Alfred North Whitehead pernah mengatakan bahwa "penyifatan tradisi filsafat Eropa secara umum yang paling mungkin diterima semua pihak adalah penyifatannya sebagai tradisi filsafat yang terdiri atas serangkaian catatan kaki pada karya tulis Plato". Nyata-nyata ada suatu alur pengaruh tak terputus yang menghubungkan para filsuf Yunani Kuno dan Helenistis dengan filsafat Romawi, filsafat Islam Awal, Skolastisisme Abad Pertengahan, Abad Pembaharuan Eropa, dan Abad Pencerahan.

Sampai taraf tertentu, filsafat Yunani dipengaruhi sastra hikmat dan kosmogoni-kosmogoni mitologis Timur Dekat Kuno yang lahir mendahuluinya, meskipun sampai sejauh mana sastra hikmat dan kosmogoni-kosmogoni tersebut mempengaruhi filsafat Yunani masih menjadi pokok perdebatan. Klasikawan Martin Litchfield West mengemukakan bahwa "persentuhan dengan kosmologi dan teologi Dunia Timur membantu membebaskan imajinasi para filsuf Yunani terdahulu. Sudah barang tentu persentuhan tersebut memberi mereka banyak gagasan yang menggiurkan. Namun toh mereka mendidik diri sendiri untuk menalar. Filsafat yang kita kenal adalah hasil reka cipta bangsa Yunani".

Tradisi filsafat Yunani selanjutnya banyak dipengaruhi pemikiran-pemikiran Sokrates yang diperkenalkan Plato, sampai-sampai filsafat yang berkembang sebelum Sokrates menjadi lumrah disebut "filsafat Prasokrates". Filsafat-filsafat yang berkembang sesudah Sokrates, yakni sampai dengan dan seusai perang-perang Aleksander Agung, masing-masing disebut "filsafat Yunani Klasik" dan "filsafat Helenistis".

Destinations